Home Pendidikan Binus Dorong Mahasiswa Hasilkan Desain Dapat Diindustrialiasi

Binus Dorong Mahasiswa Hasilkan Desain Dapat Diindustrialiasi

Jakarta, Gatra.com – Dekan Sekolah Koputasi dan Seni Kreatif Binus University International, Samuel Mahaputra, mengatakan, pihaknya mengarahkan para mahasiswa Fakultas Desain agar menghasilkan fesyen yang bukan hanya bernilai seni atau art tetapi juga bisa diindustrialisasi.

“Kita harapkan mereka bisa mengimplementasikan ini bukan hanya pada art saja tapi diindustrialisasi,” kata Samuel di Jakarta pada akhir pekan ini.

Ia menjelaskan, yang menjadi kendala di dunia seni adalah idealisme. Misalnya, seorang disainer merancang busana dengan kerah yang tinggi, itu sebagai bentuk penuangan idealismenya. Ketika ke dunia industri, itu perlu diadaptasi.

Untuk mencari kesamaan antara idealisme dan keinginan pasar, lanjut Samuel, maka desainer perlu melakukan riset soal keinginan pasar agar hasil karyanya bisa diindustrialisasi.

“Kita berharap tidak berhenti sampai di art saja. [Misal] hak tinggi kemudian jalan di cat walk bagus, tapi paling tidak perlu diindustraliasisasi karena ujung-ujungnya kita perlu support di bidang itu,” katanya.

Untuk menjembatani itu, lanjut Samuel, pihaknya mempertemukan mahasiswa dengan industri fesyen atau mode. Binus University menggandeng sejumlah perusahaan fasyen. Perusahaan atau industri fasyen tersebut bisa menyampaikan desain yang diinginkan pasar.

“Di sini adalah keinginan industri untuk melihat karya-karya student, desainer muda kita untuk bisa mulai di industri,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, Binus juga mengajak dan mendorong para mahasiswa sejak smester dua untuk mengikuti berbagai ajang kompetisi fesyen, baik di dalam dan luar negeri.

“Di smester tiga dan empat kita ajak untuk pamerkan dalam ajang internasional dan mendapatkan penilain dari desainer-desaniner internasional,” katanya.

Penilaian dari desainer-desainer luar negeri ini sangat penting agar para mahasiswa mengenali desain yang diminati pasar mancanegera atau suatu negara. Misalnya, rancangan yang diminati pasar luar negeri itu bisa dikombinasikan dengan kain-kain tradisional Indonesia. “Modern taste, Western taste, Asia teste itu penting dipelajari,” katanya.

Kerja Sama Luar Negeri

Mengingat pentingnya kolaborasi, khususnya terkait dengan pencapaian visi BINUS 2035 untuk menjadi “A world-class university, fostering and empowering the society in building and serving the Nation” Binus University terus menggandeng perguruan tinggi luar negeri.

Pada Sabtu (27/5), Binus akan menjalin kerja sama akademik dengan La Trobe University, Australia, dalam bentuk Two-degree Program yang difokuskan untuk jurusan Computer Science dan Business Information Systems di Binus University International. Melalui Two-degree Program, mahasiswa Binus pada jurusan-jurusan tersebut akan mendapatkan dua gelar akademik, yakni dari Binus dan La Trobe dalam satu periode perkuliahan. Mahasiswa juga diperkenankan untuk menyelesaikan tahun terakhir perkuliahnnya di kampus Melbourne.

Berfokus pada peningkatan kapasitas para pembelajar, pendidik, dan penyerap lulusan melalui solusi sistem pendidikan tinggi yang inovatif, transformatif, dan berkualitas tinggi dalam skala global, kolaborasi ini diharapkan melahirkan lulusan yang mempunyai kapasitas dan kualitas international yang relevan dengan kebutuhan industri global karena kedua universitas ini memiliki keunggulan dalam hubungan kuat dengan industri.

Simbolisasi kerja sama ini ditandai dengan hadirnya Pro Vice-Chancellor dari La Trobe University, Prof. Amalia Di Iorio AM; Associate Dean School of Computing, Prof. Naveen Chilamkurti; yang disambut hangat oleh Direktur Kampus BINUS @Senayan, Drs. Andreas Chang, M.B.A.; beserta jajaran pimpinan BINUS University International di kampus BINUS @Senayan JWC.

Turut hadir dalam acara ini, National President of Indonesia Australia Business Council (IABC), Mr. George Iwan Marantika, serta Founder & Managing Director Nurture Higher Education Group, Mr. Stephen Healy.

“Kolaborasi akademik antara Binus dengan La Trobe tentunya akan semakin memperkuat kualitas lulusan jurusan Computer Science dan Business Information Systems dalam memenuhi kebutuhan industri nasional dan global,” kata Andreas.

Menurutnya, didukung dengan kurikulum berbasis kompetensi yang diperkuat dengan keterlibatan industri serta pengalaman belajar di Kampus Binus dan La Trobe, lulusan Binus akan memiliki pengalaman internasional yang dapat menjadi nilai tambah dan keunggulan kompetitif untuk bersaing di perusahaan global atau menjadi wirausahawan dengan pola pikir global.

“Sebagai wirausahawan, pola pikir global sangat diperlukan untuk memperluas skala usaha yang pada gilirannya akan berkontribusi secara nyata bagi perekonomian Indonesia,” katanya.

Menurut Andreas, mempunyai gelar tambahan dari universitas luar negeri dalam hal ini La Trobe, juga menjadi kredensial tambahan bagi lulusan untuk berkompetisi dalam pasar kerja global.

“La Trobe University sangat bangga dapat bekerja sama dengan Binus yang dikenal karena keunggulannya di bidang Teknologi Informasi dan Transformasi Digital,” kata Amalia.

Menurut dia, itu yang menjadi salah satu alasan inisiatif kerja sama dengan Binus. La Trobe sebagai universitas paling inovatif di Australia berkolaborasi dengan Binus. “Pastinya akan melahirkan sumber daya manusia yang berwawasan global dan penuh inovasi,” ujarnya.

67