Jakarta, Gatra.com - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengumumkan hasil seleksi Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), pada Selasa (3/10).

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menegaskan bahwa perekrutan pegawai di lingkungan lembaga yang dipimpinnya itu dilakukan secara profesional dan sesuai aturan yang berlaku.

"Saya tahu persis setiap isi berkaitan dengan penerimaan ASN atau PPPK selalu tidak lepas dari isu cara tidak benar, saya garansi di BP2MI itu tidak terjadi," ucapnya dalam konferensi pers "Hasil Seleksi Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) BP2MI Tahun 2022" di Jakarta, Selasa (3/10).

Benny meminta seluruh pihak mengawasi nama-nama yang dinyatakan lolos seleksi, termasuk mereka yang lulus setelah adanya surat optimalisasi dari Kementerian PAN-RB, termasuk memantau pelaksanaan seleksi PPPK tahun ini.

Benny mengungkapkan dari ratusan pelamar yang ikut tahapan seleksi, 30 pelamar yang menduduki peringkat terbaik dinyatakan Lulus Seleksi Pengadaan PPPK BP2MI Tahun 2022.

Benny optimistis penambahan sumber daya manusia (SDM) akan memperkuat upaya lembaga meningkatkan pelayanan dan melindungi pekerja migran Indonesia. Ia mengakui bahwa selama ini pihaknya memiliki keterbatasan pada jumlah personel.

Benny mencontohkan, jumlah pegawai yang ditempatkan di kantor pelayanan di Sukabumi, Jawa Barat sangat terbatas. Sementara daerah itu termasuk kantong penyuplai PMI. 

"Bagaimana bisa dua orang pegawai melayani ribuan orang yang mau bekerja di luar negeri," paparnya.

"Yang pasti kita sangat kekurangan SDM. Dengan ada penambahan SDM akan meningkatkan pelayanan sekaligus pelindungan, termasuk pencegahan keberangkatan PMI secara ilegal," tambahnya.