Home Pendidikan UPN Veteran Jakarta Sukses Gelar Program Inovatif Kelas Melek Gizi di Depok

UPN Veteran Jakarta Sukses Gelar Program Inovatif Kelas Melek Gizi di Depok

Jakarta, Gatra.com - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (FIKIS UPNV Jakarta) mengadakan Program Kelas “Melek” Status Gizi di Depok. Kegiatan berlangsung pada tanggal 31 Agustus 2023 di SMA Yadika 12 Depok.

Kegiatan ini adalah hasil kolaborasi dari FIKES UPN Veterjan Jakarta yang terdiri dari Prodi Gizi Program Sarjana, Prodi Keperawatan dan Prodi Kesehatan Mayarakat FIKES UPNV Jakarta, serta pihak sekolah. Pengabdian Masyarakat ini juga dibantu oleh mahasiswa baik dari Prodi Gizi dan juga Keperawatan sehingga mahasiswa punya pengalaman di luar kampus.

Program Kelas Melek Gizi merujuk kepada Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi (IKU) 3,5 dan 7. IKU tersebut berisi tentang meningkatkan kualitas dosen untuk melakukan tridharma PT di luar kampus dan diterapkannya hasil riset ke masyarakat.

Adapun tim kegiatan pengabdian masyarakat yang terlibat yaitu Sintha Fransiske Simanungkalit, SGz, MKM sebagai Ketua Tim. Lalu ada anggota terdiri dari Ns. Duma Lumban Tobing, S.Kep,.M.Kep, Sp.Kep.J, Utami Wahyuningsih, S.Gz., M.Si.. Dr. Chandrayani Simanjorang,, S.K.M., M.Epid dan Nanang Nasrulloh, STP, MSI.

Menurut Ketua Tim, Sintha Fransiske, remaja membutuhkan pengetahuan tentang gizi seimbang. Agar mereka tidak mengalami malnutrisi yang akan mengganggu tumbuh kembang remaja.

Masa remaja merupakan fase terjadinya perubahan life style atau gaya hidup dan pola makan. Jika perubahan ini tidak disertai dengan informasi tentang gizi yang baik, maka remaja dapat mengalami gangguan asupan serta kebutuhan dalam gizinya.

Sintha mengatakan saat ini 7 dari 10 anak SMA Limo Depok memiliki masalah status gizi. Beberapa diantaranya mengalami gizi kurang dan gizi lebih.

“Oleh karena itu diperlukannya edukasi gizi seimbang pada anak remaja memiliki pengetahuan yang baik sehingga tidak terjadinya penyimpangan. Sehingga diperlukannya kelas “Melek” Status Gizi pada anak SMA secara agar terpenuhinya kesehatan optimal di kelompok remaja,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, bentuk kegiatan dari program kelas Melek status Gizi adalah pemberian edukasi dan pelatihan dengan materi Status Gizi dan persepsi body image. “Dilanjutkan dengan manajemen stres yang dilakukan secara daring,” ujarnya.

Selain metode ceramah, kegiatan kelas Melek Status Gizi juga menggunakan video dan sesi tanya jawab guna memastikan siswa dapat mengerti materi secara optimal. “Jarak antara kelas pertama dan kedua berselang 3-4 minggu,” kata alumni Universitas Indonesia ini.

Sebagai bahan evaluasi, tim pengabdian Masyarakat juga melakukan pre test dan post test. Hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan pengetahuan para siswa setelah diberikan edukasi pada Kelas “Melek” Status Gizi.

“Tim pengabdian masyarakat ini berharap dengan diadakannya kelas “Melek” Status Gizi ke 3 sekolah SMA dengan harapan dapat mengurangi masalah status gizi pada remaja khususnya di wilayah Kecamatan Limo,” tutup Sintha.

72