Home Pendidikan Nadiem: Upaya Transformasi Digital Perguruan Tinggi Harus Didorong

Nadiem: Upaya Transformasi Digital Perguruan Tinggi Harus Didorong

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, menyebut bahwa upaya digitalisasi dalam lingkup pendidikan tinggi merupakan suatu upaya yang terus didorong. Seiring dengan perkembangan zaman yang terus bergerak, perguruan tinggi juga dituntut bisa menghadirkan transformasi.

Nadiem mengungkapkan, bahwa saat ini dunia bergerak dengan sangat cepat seiring perkembangan teknologi, pergeseran demografi, pertumbuhan ekonomi, serta perubahan dinamika sosial dan budaya. Ia menyebut, bahwa perubahan-perubahan ini menuntut seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk mampu beradaptasi.

"Demi lahirnya sumber daya manusia unggul dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan zaman," ujar Nadiem dalam keterangannya, Rabu (29/11).

Upaya transformasi ini pun, sambung Nadiem, memerlukan sokongan dari berbagai pihak. Oleh karenannya, Nadiem menyampaikan apresiasi terhadap Simposium Nasional Digitalisasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama.

Mantan bos Gojek ini mengatakan bahwa berkumpulnya para pimpinan dan perwakilan sivitas akademika perguruan tinggi Nahdlatul Ulama se-Indonesia dalam simposium ini merupakan momen penting untuk memperkuat upaya transformasi dunia pendidikan tinggi yang ada di Indonesia.

“Besar harapan saya agar Simposium Perguruan Tinggi NU se-Indonesia dapat melahirkan rekomendasi dan kerja nyata yang akan mengakselerasi transformasi sistem pendidikan tinggi Indonesia dengan gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ucap Nadiem.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki, mengungkapkan aspek yang menjadi perhatian lembaga pendidikan, yaitu persentuhan dengan perkembangan teknologi informasi yang saat ini kecanggihannya tak terbendung.

“PTNU harus cepat menyesuaikan. Tidak cukup jika hanya melakukan digitalisasi tanpa merubah pola pikir digitalnya,” tuturnya.

Saiful Rahmat menambahkan, pola pikir digital adalah pola pikir yang memungkinkan seseorang atau organisasi untuk memahami dan memanfaatkan teknologi digital. Lebih dari sekadar kemampuan untuk menggunakan teknologi, pola pikir digital melibatkan sikap, keyakinan, dan cara berpikir yang terbuka terhadap perubahan dan inovasi.

“Jika digitalisasi itu ditunjukkan dengan mendigitalkan yang bisa didigitalisasi, seperti digitalisasi absen, digitalisasi buku, digitalisasi laporan, layanan digital dan sebagainya. Tapi pola pikir digital ini lebih fundamental, karena harus memengaruhi pola pikirnya,” kata Saiful Rahmat.

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan dan Hukum, yang juga merupakan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Biltar, Jawa Timur, Muhammad Mukri, mengatakan bahwa digitalisasi kampus adalah salah satu bagian dari revolusi ilmu pengetahuan dan revolusi digital.

"Manajemen digitalisasi akan semakin memudahkan proses pengelolaan kampus yang terintegrasi dengan baik. Data-data bisa diakses oleh pihak manajemen dengan mudah sehingga aspek supervisi bisa dilakukan dengan baik," kata Mukri.

75