Home Ekonomi Capres Anies Baswedan Soroti Masalah Ketimpangan Ekonomi di RI

Capres Anies Baswedan Soroti Masalah Ketimpangan Ekonomi di RI

Jakarta, Gatra.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyoroti masalah ketimpangan ekonomi di Indonesia. Ia menyebut, masih ada kesenjangan kualitas manusia antara Jakarta dan daerah lain. Bagaimana tidak, dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia antar kawasan tercatat terpaut sejauh satu dekade.

Anies menjelaskan, ketimpangan tersebut terjadi antara pulau Sumatera dan Jawa. Sebagaimana diketahui, IPM di daerah Sumatera dan Jawa pada 2013 sebesar 69,83 dan pada 2022 sebesar 74,19. Sedangkan IPM di daerah Kalimantan, Bali, Sulawesi, Maluku dan Papua pada 2013 sebesar 64,81 dan pada 2022 sebesar 69,47.

"Perekonomian kita timpang, kalau ini tidak dibereskan, saya cerita peristiwa Balkan. Ini kita tahu soal ethnic cleansing, tapi sebelumnya ada ketimpangan di Makedonia, ini timpang didiamkan, ini sama dengan mengeringkan hutan, lalu ada puntung rokok jatuh. Ini harus dibereskan," kata Anies dalam acara Dialog Apindo-Capres 2024 roadmap perekonomian Indonesia 2024-2029, di Jakarta, Senin (11/12).

Untuk itu, jika ia terpilih menjadi Presiden pada 2024 maka, ia akan memfokuskan Pemerintah Indonesia untuk menciptakan konsistensi ekonomi khususnya kebijakan pemerintah.

"Kami sepakat dan ini menjadi fokus dari inkonsistensi kebijakan," ujarnya.

Untuk diketahui, mengacu pada data milik Badan Pusat Statistik (BPS) selama 2010–2022, IPM Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,77% per tahun. Peningkatan IPM 2022 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

Pertumbuhan IPM 2022 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama umur panjang dan hidup sehat serta standar hidup layak.

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2022 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,85 tahun, meningkat 0,28 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

Pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah penduduk umur 7 tahun meningkat 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,08 menjadi 13,10 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,15 tahun, dari 8,54 tahun menjadi 8,69 tahun pada tahun 2022.

Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) meningkat 323 ribu rupiah (2,90%) dibandingkan tahun sebelumnya.

57