Home Gaya Hidup Mengapa Puasa itu Sehat? Bagaimana Berbuka yang Baik? Jangan Sampai Perut Terkejut

Mengapa Puasa itu Sehat? Bagaimana Berbuka yang Baik? Jangan Sampai Perut Terkejut

Jakarta, Gatra.com- Puasa dapat memberikan berbagai dampak pada tubuh, seperti mempengaruhi cara tubuh menggunakan energi. Puasa adalah bagian dari tradisi keagamaan, termasuk puasa Ramadhan bagi umat Islam. Puasa yang dikenal sebagai puasa intermiten juga mendapatkan popularitas sebagai alat penurunan berat badan.

Banyak penelitian tentang manfaat dan risiko berhenti makan selama sehari, termasuk pengaruhnya terhadap penurunan berat badan.

Berpuasa atau tidak, tubuh tetap membutuhkan energi. Sumber energi utamanya adalah gula yang disebut glukosa, yang biasanya berasal dari karbohidrat, termasuk biji-bijian, produk susu, buah-buahan, sayuran tertentu, kacang-kacangan, dan bahkan permen.

Ketika glukosa dalam darah mencukupi kebutuhan energi tubuh, hati dan otot akan menyimpan sebagian glukosa ekstra dalam bentuk glikogen dan melepaskannya ke aliran darah kapan pun tubuh membutuhkannya.

Namun, saat berpuasa, proses ini berubah. Hati akan menggunakan cadangan glikogen terakhirnya saat puasa. Pada titik ini, tubuh memasuki keadaan yang disebut glukoneogenesis, yang menandai transisi tubuh ke mode puasa.

Tanpa karbohidrat yang masuk, tubuh menciptakan glukosa sendiri dengan menggunakan lemak. Akhirnya, tubuh pun kehabisan sumber energi tersebut. Mode puasa kemudian menjadi mode kelaparan yang lebih serius. Pada titik ini, metabolisme seseorang melambat, dan tubuhnya mulai membakar jaringan otot untuk mendapatkan energi.

Meskipun ini adalah istilah terkenal dalam budaya diet, mode kelaparan sebenarnya hanya terjadi setelah beberapa hari atau minggu berturut-turut tanpa makanan. Jadi, bagi mereka yang berbuka puasa setelah 24 jam, umumnya aman untuk tidak makan selama sehari kecuali ada kondisi kesehatan lain.

Puasa bisa membantu menurunkan berat badan. Rencana diet populer mencakup puasa 12 jam atau 16 jam, serta puasa 24 jam. Beberapa pola makan mengharuskan orang hanya minum air putih selama puasa, sementara pola makan lainnya memperbolehkan minuman tanpa kalori.

Berbuka yang sifatnya 'balas dendam' menggagalkan manfaat puasa. Beberapa pakar puasa dalam studi tahun 2013 setuju bahwa keberhasilan penurunan berat badan mudah digagalkan dengan makan berlebihan setelah puasa.

Berbuka yang Aman

Ada banyak cara berbuka puasa yang aman. Mulailah dengan minum air. Hal ini sangat penting terutama jika karena selama puasa tidak boleh minum.

Mulailah makan dalam porsi kecil. Karena makan dalam porsi besar ketika berbuka dapat membebani sistem pencernaan.

Kunyah makanan secara menyeluruh dan baik. Kunyah setiap gigitan secara menyeluruh untuk mendapatkan manfaat penuh.

Utamakan mengosumsi makanan yang dimasak. Pilih makanan yang lebih mudah dicerna, seperti sayuran matang daripada mentah.

Yang kudu diperhatikan yaitu hindari bereksperimen. Karena perut bisa terkejut. Mencoba makanan baru setelah berpuasa dapat membuat pencernaan lebih sulit dan membuat seseorang merasa mual.

202