Home Hukum TPNPB OPM Umumkan Wilayah Papua Tengah Jadi Zona Perang

TPNPB OPM Umumkan Wilayah Papua Tengah Jadi Zona Perang

Yahukimo, Gatra.Com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengumumkan bahwa wilayah Papua Tengah masuk zona perang. Untuk itu minta aparat keamanan Indonesia, TNI Polri diminta tunduk di dibawah Hukum Humaniter Internasional.

Permintaan TPNPB OPM ini menyusul otoritas Indonesia yakni TNI Polri tengah melakukan operasi secara masif dengan menggunakan jalur darat, laut dan udara dalam melakukan pengejaran terhadap pasukan TPNPB Kodap XIII Kegepanipo dibawa pimpinan Jenderal Matius Gobai beserta pasukannya.

“Kami minta otorirtas Indonesia tunduk dibawah hukum humaniter Internasional karena wilayah Papua tengah masuk zona perang. Indonesia telah melanggar hukum tersebut. Operasi militer Indonesia di wilayah adat Meepago dilakukan secara masif tanpa Keputusan Presiden ,” kata Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom dalam rilisnya kepada Gatra.Com, Rabu ( 17/4) malam.

Sesuai laporan yang diterima pasukan TPNPB OPM dilapangan jelas Sebby menyebutkan bahwa penggunaan senjata dan alustita perang oleh militer Indonesia tidak seimbang dalam medan pertempuran di Paniai, Nduga, Yahukimo, Intan Jaya, Oksibil dan sejumlah wilayah lainnya di Papua.

"Untuk itu sekali lagi dengan tegas kami minta kepada pemerintah dan militer Indonesia untuk segera melaporkan penggunaan senjata dan alustita perang selama konflik bersenjata terjadi di Papua. Laporan ini sangat penting guna menjauhi jatuhnya korban bagi warga sipil yang tinggal di wilayah zona merah," jelas Sabby.

Operasi militer Indonesia menurut Sebby sangat masif setelah TPNPB Kodap XIII Kegepanipo di Paniai melakukan penembakan terhadap Danramil 1703-04 Letda Oktovianus Sogalrey di Distrik, Komopa, Agadide, Kabupaten Paniai, Rabu 10 April 2024, pukul 17.00 WIT di jalan trans Enarotali – Aradide Paniai. Yang mengeksekusi, menembak mati itu pasukan dari Komando Daerah Pertahanan XIII Kegepa Nipouda Paniai dibawah pimpinan Komandan Operasi Paniai Mayor Osea Satu Boma.

“Untuk itu dengan tegas kami minta militer Indonesia tunduk dibawa hukum humaniter internasional. Ini untuk menjamin keamanan bagi warga sipil guna terhindar dari jatuhnya korban jiwa bagi warga sipil dan harta benda," harapnya

TPNPB OPM lanjut Sebby menantang militer Indonesia untuk melakukan perang dengan TPNPB OPM melalui jalur darat.

“Ayo kami tantang kita perang melalui jalur darat. Lewat udara seperi yang dilakukan militer Indnesia sekarang ini dengan alat perang canggih bukannya kami takut. Ini s ketentuan hukum humaniter internasional dan menjamin keamanan bagi warga sipil guna terhindar dari jatuhnya korban jiwa bagi warga sipil dan harta benda ,” tantang Sebby.

380