Home Ekonomi Pemudik di Terminal Jatijajar Naik Lebih Dua Kali Lipat

Pemudik di Terminal Jatijajar Naik Lebih Dua Kali Lipat

Depok, Gatra.com - Memasuki masa angkutan lebaran 2019, Terminal Jatijajar, Depok, Jawa Barat mengalami peningkatan jumlah penumpang. Kenaikan cukup signifikan terjadi menjelang libur panjang.

Sejak tanggal 24 Mei 2019 jumlah penumpang Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang berangkat melalui Terminal Jatijajar tercatat 3.318 penumpang. Sementara pekan berikutnya terhitung mulai tanggal 25 hingga H-5 atau 31 Mei 2019 jumlah penumpang yang memanfaatkan layanan Terminal Jatijajar meningkat hingga 10.132 penumpang.

Jika di-persentase, penumpang di Terminal Jatijajar pekan ini mengalami kenaikan sekitar 205% dibandingkan dengan jumlah penumpang pada hari-hari biasa pekan sebelumnya.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menyampaikan jika tren kenaikan jumlah penumpang AKAP yang memanfaatkan layanan terminal Jatijajar terjadi pada sepekan terakhir.

“Mulai tanggal 25 Mei jumlah penumpang yang memanfaatkan Terminal Jatijajar cenderung mengalami peningkatan," ujar Bambang. Sepekan terakhir, angka penumpang tertinggi yang memanfaatkan layanan Terminal Jatijajar terjadi pada H-7 atau tanggal 28 Mei 2019 yang mencapai 2.130 penumpang.

Secara keseluruhan Bambang menyampaikan, jika masyarakat yang memanfaatkan terminal Jatijajar sebagian besar didominasi oleh pemudik dengan tujuan Jawa Tengah. “Purwokerto dan Solo menjadi kota tujuan tertinggi pemudik dari Terminal Jatijajar,” ujar Bambang.

Kepala BPTJ juga mengapresiasi masyarakat yang mudik dengan memanfaatkan angkutan umum massal khususnya bus. “Kita tidak bisa membayangkan jika semua orang mudik menggunakan kendaraan pribadi, kemacetan tentu menjadi hal yang tidak terhindarkan,” kata Bambang.

Baca juga: Harga Tiket Bus di Terminal Jatijajar Melonjak lebih 100 Persen

Untuk mendukung operasional Terminal Jatijajar sampai dengan saat ini terdapat 52 PO bus AKAP dengan 139 unit reguler dan 142 unit bus cadangan untuk tujuan kota-kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Sumatera.

Sedangkan bus AKDP tersedia 9 PO dengan 50 unit reguler serta 17 unit cadangan dengan tujuan seperti Tasikmalaya, Pangandaran, dan Sukabumi. “Unit bus cadangan dalam menghadapi massa angkutan Lebaran, sifatnya menyesuaikan kebutuhan,” tambah Bambang.

Bambang juga menyampaikan sejak dilakukan peresmian uji coba operasional, Lebaran tahun ini merupakan kali pertama bagi Terminal Jatijajar memberikan layanan kepada masyarakat Kota Depok untuk mudik Lebaran. “Setelah bertahun-tahun tidak berfungsi, akhirnya Terminal Jatijajar bisa beroperasi dan melayani masyarakat Kota Depok,” ujar Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengajak masyarakat untuk terus mendukung pengoperasian terminal ini dengan memanfaatkan layanannya. Berdasarkan pantauan, operasional Terminal Jatijajar terbukti mampu mengurangi kemacetan yang selama puluhan tahun terjadi di sekitar Simpang Pal UI.

Dengan wajibnya bus AKAP maupun AKDP, menaikan dan turunkan penumpang melalui Terminal Jatijajar, maka tidak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak memanfaatkan layanan terminal ini.

Terminal Jatijajar, Depok merupakan salah satu Terminal Tipe A yang kewenangannya dilimpahkan kepada pemerintah pusat. Berdasar pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Terminal Jatijajar merupakan terminal tipe A yang kewenangannya dilimpahkan kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

Mengingat keberadaannya yang berada di wilayah Jabodetabek maka sejak Tahun 2017 kewenangan pengelolaan dialihkan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Sebelumnya kewenangan Terminal Tipe A Jatijajar berada di bawah Pemerintah Kota Depok.

352