Home Gaya Hidup Lelah Bertelur, Penyu Raksasa Mati di Pantai Samas Bantul

Lelah Bertelur, Penyu Raksasa Mati di Pantai Samas Bantul

Bantul, Gatra.com – Selama satu pekan terakhir, nelayan Pantai Samas, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan dua bangkai penyu dewasa. Dua penyu itu diduga kelelahan usai bertelur hingga hewan yang dilindungi ini mati.

Ketua Forum Konservasi Penyu Bantul (FKPB) Rujito menerangkan bangkai penyu pertama ditemukan pada 12 Juni di sekitar muara Sungai Opak.

“Sedangkan bangkai kedua ditemukan pada Selasa (18/6) kemarin. Bangkai pertama sudah mengeluarkan bau busuk. Keduanya jenis penyu hijau,” ujar Rujito saat dihubungi Gatra.com pada Rabu (19/6).

Mbah Duwur, panggilan akrab Rujito, semula menduga satu penyu mati akibat terjerat jaring kendengan yang dipasang nelayan. Adapun penyu kedua mati diduga karena dampak sampah plastik.

Baca Juga: Konservasi Penyu di Bantul, Dua Dekade Memulihkan Habitat

Namun dugaan itu terbantahkan saat dua penyu diotopsi oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam DIY. Hasilnya, dua penyu itu mati diduga karena kelelahan usai bertelur.

“Memang dari Juni sampai Agustus nanti adalah musim bertelur kawanan penyu di sepanjang pantai selatan, terutama Samas,” jelas penerima penghargaan Kalpataru pada 2007 ini.

Petugas Pengendali Ekosistem Kehutanan BKSDA DIY Siti Markhamah yang turut mengotopsi bilang kedua penyu itu merupakan penyu betina dan jantan. “Masing-masing berukuran lebih dari 1 meter dan lebar 60 centimeter,” katanya.

Hasil otopsi awal menunjukkan penyu betina kelelahan usai bertelur hingga akhirnya mati. Adapun penyu jantan mati diduga karena faktor usia, meski hal ini perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Mekar Saat Lebaran, Taman Bunga di Pesisir Bantul Siap Sambut Wisatawan

Menurut Siti, petugas belum pernah menemukan kasus kematian penyu akibat sampah plastik di kawasan pantai selatan Bantul. Namun ia membenarkan bahwa beberapa nelayan melaporkan menemukan bangkai penyu di antara sampah plastik di tengah laut.

"Semoga ke depan tidak ada penyu yang ditemukan mati karena memakan plastik," ucapnya.

Petugas Museum Biologi UGM Sugiyo Pranoto mengatakan, setelah diotopsi, tulang-tulang penyu dan tempurungnya dijadikan koleksi museum tersebut dan akan direkontruksi.

Apalagi saat ini Museum Biologi UGM belum memiliki koleksi kerangka penyu terutama ditemukan di Pantai Samas.

 

572