Home Gaya Hidup Kelas Videografi # 1 Luar Kuliah, Luar Biasa

Kelas Videografi # 1 Luar Kuliah, Luar Biasa

Magelang, Gatra.com – Perusahaan rintisan (start-up) Jasa Pendidikan dan Pelatihan Luar Kuliah mengadakan Lokakarya Videografi #1. Mereka mengangkat isu sosial di masyarakat dalam film pendek.

Nonton bareng dan diskusi ini menampilkan 2 film dokumenter karya 13 peserta angkatan pertama pelatihan produksi film luar kuliah. Film ini dibuat sebagai tugas akhir para peserta.

Kelas videografi diadakan selama 8 kali pertemuan yang diampu sineas Andhika Jhon Manggala di Weare Ekosistem. Para peserta mendapat materi sinematografi dan pengetahuan riset sebelum produksi.

“Ide film diusulkan oleh seluruh peserta. Mereka belajar melakukan riset dan peka terhadap situasi sekitar, sebelum mengeksekusi dalam bentuk film,” kata Jhon Manggala saat diskusi di Museum BPK, Kota Magelang, Sabtu (14/7) malam.

Pegiat komunitas Sinema Akhir Pekan (SAP) Menonton, Nanang Panji Warisno memuji tema dan sudut pandang film yang dipilih para peserta.

Film “Mainan Lokal, Tamu di Negeri Sendiri” dianggap sukses mengangkat tema polemik mengurus standar SNI untuk mainan tradisional anak. Biaya mengurus sertifikat SNI mahal sehingga menyulitkan perajin mainan anak.

“Ada edukasi kepada masyarakat bahwa persoalan standar SNI itu rumit dan mahal. Baiknya film ini ditonton bersama guru-guru PAUD atau pemerintah agar mereka memahami masalahnya,” kata Panji.

Adapun film “Gelap Gemerlap” berhasil menunjukkan sisi sulit kehidupan masyarakat Kota Magelang. Film ini merekam kondisi 10 kepala keluarga warga permukiman pemulung di Desa Kiringan, Tidar Utara.

Korban gusuran Pasar Gotong Royong ini tinggal di gubuk-gubuk tanpa listrik dan air bersih. Untuk minum, mereka mengambilnya dari air sungai yang tak lagi bersih.

“Bahkan akses jalan masuk ditutup tembok oleh pemilik SPBU di dekat situ. Padahal mereka membeli tanah legal dari pemilik sebelumnya. Pemerintah juga menolak permohonan pemasangan jaringan listrik,” kata Esa Haris, anggota kelompok pembuatan film “Gelap Gemerlap”.

Akurasi dan etika jurnalistik dalam produksi film dokumenter peserta Videografi #1 juga menjadi salah satu bahasan diskusi. Jika film ini masuk kategori karya jurnalistik, prinsip cover both side wajib dilakukan.

Mengingat latar belakang para peserta yang beragam dari lulusan perguruan tinggi hingga siswa sekolah menengah atas, capaian pelatihan videografi Luar Kuliah melampaui ekspektasi.

Penataan gambar, ilustrasi musik, terutama kejelian para peserta mengangkat tema cerita tak kalah dari para pekerja TV. “Tugas beratnya bagi mereka adalah kembali berkarya. Memproduksi film dengan tema yang lebih ‘gila’ lagi,” kata John Manggala.

 

302