Home Ekonomi Mangrove Hidupi Masyarakat Kampung Laut Cilacap

Mangrove Hidupi Masyarakat Kampung Laut Cilacap

Cilacap, Gatra.com – Berawal dari kelompok pegiat konservasi, kini Kelompok Krida Wana Lestari berkembang menjadi pengelola pariwisata mangrove Kolak Sikancil, sekaligus penyedia bibit mangrove yang disebarkan ke seluruh Indonesia.

Dari Kolak Sikancil yang juga terintegrasi dengan arboretum mangrove, kelompok ini meraup omzet hingga ratusan juta per tahun. Pemasukan berasal dari kunjungan wisata, penjualan bibit mangrove, serta makanan olahan dan kerajinan dengan bahan baku mangrove dan ikan.

Ketua Kelompok Krida Wana Lestari, Wahyono mengatakan sejak awal, mereka berupaya mempertahankan habitat laut dengan cara menanam mangrove. Karenanya, kelompok berkonsentrasi untuk membuat pusat pembibitan.

“Kami setiap tahunnya bisa memasarkan 500-600 ribu,” katanya, di Cilacap, Jumat (25/10). 

Tetapi, karena lebih banyak nilai sosialnya, bibit mangrove berukuran sekitar 50-70 sentimeter itu pun dijual sangat murah, hanya Rp1.200 per bibit. Bibit dijual nyaris ke seluruh Pulau Jawa, meliputi Brebes, Indramayu, Pemalang, Semarang, Kudus, Demak, Pati, Rembang, Tuban, hingga Surabaya.

“Kami juga punya beberapa teman dan saling berkoodinasi dengan Mangrove Center di Tuban,” ucapnya.

Hanya dari pusat pembibitan saja, omzet per tahun mencapai Rp675 juta. “Total bibit yang dijual bisa lebih dari lima jutaan bibit. Pesanan selalu ada. Omset rata-rata mencapai Rp675 juta per tahun,” jelasnya.

Di luar pendapatan dari bibit, kunjungan wisata dan industri kecil menangah juga menjadi cara untuk menghidupi kelompoknya. Sejak 2014, berdiri lah Kolak Sikancil. Memang, tak tiap hari ada pengunjung. Namun, tiap hari libur, jumlah wisatawan cukup banyak, mencapai 100-200 orang.

“Dari berbagai daerah. Ada Cianjur, Brebes, Jogja, Purwokerto, pokoknya banyak daerah lokal,” ungkapnya.

Selain menjadi wisata, Arboretum Mangrove ini juga jadi pusat penelitian mngrove. Puluhan jenis mangrove ada di arboretum ini.

Unit Manager Communication, Relation & CSR RU IV Cilacap, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan sejak tahun 2016 Pertamina bersama Kelompok Krida Wana Lestari mulai mengembangkan Arboretum Mangrove Kolak Sekancil (Konservasi Laguna Segara Anakan Cilacap) yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian hutan mangrove di wilayah Segara Anakan.

“Pelestarian ekosistem mangrove Kolak Sekancil dilakukan dengan memberdayakan masyarakat sekitar, sehingga keberadaan hutan mangrove ini tidak hanya untuk menjaga lingkungan tetapi juga memberikan pemberdayaan secara ekonomi kepada masyarakat,” ujar Laode.

Baca juga : Kelompok Ini Telah Tanam 1,4 Juta Mangrove di Segara Anakan

Selain dapat menjumpai beranekaragam jenis mangrove di kawasan wisata mangrove Kolak Sekancil, Laode mengatakan kawasan ini memiliki 64 jenis burung, 8 jenis mamalia dan 3 jenis reptil. Dimana terdapat juga 2 spesies flora dan 12 fauna dengan status konservasi tinggi.

“Beranekaragamnya jenis flora dan fauna di Arboretum mangrove Kolak Sekancil juga sering dimanfaatkan menjadi tempat penelitian dan pendidikan bagi generasi muda, terutama pelajar, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Laode.

893