Home Milenial Struktur Baru, Kemendikbud Akan Fokus Ke Pendidikan Vokasi

Struktur Baru, Kemendikbud Akan Fokus Ke Pendidikan Vokasi

Jakarta, Gatra.com - Usai dilantiknya sebagai Sekertaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ainun Naim mengatakan bahwa sesuai dengan pesan dan arahan Presiden Joko Widodo dan Mendikbud Nadiem Makarim, maka penanganan vokasi maupun pendidikan tinggi akan menjadi salah satu fokus ke depan.

Hal tersebut akan diwujudkan dengan adanya struktur baru di tubuh Kemendikbud yang akan punya peran fokus pada Pendidikan Tinggi dan Pendidikan Vokasi. Hal tersebut dilakukan agar esensi lulusan perguruan tinggi itu betul-betul punya kompetensi yang akan menjadi bekal dalam hidup di masyarakat.

"Ini juga kan kalau kita lihat strukturnya, ada Direktorat Jenderal DIKTI dan Vokasi. Artinya kita mau lebih fokus menangani program studi di bidang vokasi. Agar lulusannya itu betul-betul punya kualifikasi untuk bekerja di masyarakat, ya di industri atau berkontribusi di masyarakat," ujar Ainun saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (16/12).

Hal tersebut dikatakan Mantan Sekjen Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemeristekdikti) tersebut agar keselarasan dua fokus kedirjenan tersebut lebih terintegrasi dan tidak tumpang tindih. 

"Kita lihat dari SMK kemudian juga program Diploma 1 sampai 4. Nah, kemudian di sisi lain kita mempererat keterkaitan antara dunia akademik dengan industri. Sehingga mahasiswa bisa melakukan praktik dan mendapatkan materi-materi yang relevan dengan industri yang ada sekarang," imbuh Guru Besar Akuntansi UGM tersebut.

Dengan adanya pemisahan antara kelangsungan SMK dan Pendidikan Vokasi dinilai juga membuat embuat proses belajar kemudian peningkatan kompetensi siswa dan mahasiswa itu lebih fleksibel. Menurut Ainun, dengan fleksibilitas yang lebih tinggi, maka akan lebih cepat juga respon perubahan atau secara proaktif melihat perubahan yang terjadi dengan fleksibilitas.

"Bahkan juga cara belajarnya itu lebih fleksibel. Misalnya ada mahasiswa yang punya bakat berwirausaha. Dengan teknologi baru yang dia ketahui dari universitas atau lembaga lain, dia mengembangkan usaha kemudian dia mempekerjakan sekian orang. Itu bisa kita beri kredit," pungkasnya.

1079