Medan, Gatra.com – Rencana majunya Bobby Nasution bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan 2020 secara spontan mengubah peta politik daerah. Dapat dipastikan sejumlah Partai Politik (Parpol) akan mengusung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. 

Akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sumatera Utara (USU), Ian Pasaribu menilai bahwa Bobby melaju mulus bertarung di Pilkada Medan. Kehadiran Bobby menjadi salah satu barometer Parpol untuk menentukan sikap.

Baca Juga: Golkar Sumut Kirim Lima Nama Balon Walikota Medan

Sejumlah Parpol juga saat ini telah memberikan sinyal yang kuat untuk mendukung Bobby. Namun kekuatan sinyal Parpol juga harus mempertimbangkan berbagai aspek yang ada di Medan. Terlebih, Medan salah satu kota paling heterogen di Indonesia. Ditempati beragam suku dan agama. 

Untuk itu, Ian menilai bahwa Bobby harus mempertimbangkan kehadiran pendamping yang memberikan warna yang berbeda. Misalnya kalangan orang tua yang sudah menjadi tokoh masyarakat, serta mewakili lingkungan sosial di luar dari Bobby.

Baca Juga: Musda Golkar Sumut Resmi Dibuka

“Misalnya memahami birokrasi, hukum dan politik. Dari kalangan diluar Muslim seperti Nasrani. Karena ini yang menurut saya menyempurnakan jalan mulus Bobby menuju orang nomor satu di Medan,” terangnya. 

Ian menuturkan sosok milineal Bobby akan ditonjolkan dalam kontestasi Pilkada Walikota Medan 2020 ini. Dengan aksebilitas politik kuat yang dimiliki Bobby, diperkiraan akan menjadi calon kuat bahkan tanpa lawan nantinya.

Baca Juga: Ahmad Yasir Menyatakan Dukung Bobby Nasution Untuk Medan

“Karena itu kita harus tetap merangkul orang tua, dan keterwakilan lingkungan sosial diluar Bobby. Itu juga nantinya yang akan menguatkan Bobby bahwa dia maju untuk menawarkan pembangunan yang sistimatis untuk semua aspek kehidupan yang ada di Medan,” katanya.

Alumni pascasarjana Universitas Diponegoro (UNDIP) itu mengatakan pada dasarnya masyarakat Medan adalah masyarakat yang sangat rasional. Namun aspek-aspek keterwakilan sosial tidak dapat diabaikan.

Baca Juga: Musda Golkar Sumut Sudah Sesuai Juklak

“Disatu sisi, jika itu terjadi maka Bobby sudah menunjukkan dia datang untuk membawa paradigma baru pemerintahan yang milenial tanpa mengesampingkan kaum orang tua. Intinya, Bobby membutuhkan pendamping yang dapat memberikan masukan dan nasehat,” jelasnya.