Home Gaya Hidup Anuhyang Tawarkan Konsep Musikal Baru Bernama EEDM

Anuhyang Tawarkan Konsep Musikal Baru Bernama EEDM

Jakarta, Gatra.com - Musisi jazz senior Indonesia, Trie Utami, Irianti Erningpraja, Pra Budidharma, dan Uji Baz berkolaborasi membentuk sebuah proyek grup band bernama Anuhyang yang dirancang dengan elaborasi antara musik tradisi, Barat, dan electronic dance music (EDM). Dari elaborasi ini, mereka menyebutnya sebagai Etnic Electronic Dance Music (EEDM). 

Dari tangan mereka berempat lahirlah lagu-lagu Anuhyang. Komposisi yang sarat dengan bunyian etnik dari seluruh pelosok Indonesia: Toraja, Batak, Minang, Sunda, Bali, dan Flores. 

Format EEDM ini menjadi ciri khusus musik Anuhyang. Secara teknis, setiap lagu yang digarap Anuhyang dilapisi oleh frekuensi nada solfegio (solfeggio-tones frequency) yang membuat lagu-lagu ini dapat difungsikan sebagai penyelaras emosi melalui gerakan meditasi yang dinamis.

Situasi yang tidak menentu dalam kondisi pandemi seperti ini, rupanya menciptakan cara baru dalam mereka berproses. Anuhyang sendiri lahir pada masa pandemi dan isolasi. Proses penggarapan materi mentahnya berjalan selama 2 hari, dan tak tanggung-tanggung, 9 buah lagu berhasil digarap. 

"Ini adalah pertama kali kami rekaman dan berproses dari rumah masing-masing. Tanpa ada yang mengatur, semuanya berjalan secara intuitif," kata Irianti pada telekonferensi pers bersama Warta Jazz, Jumat (26/6).

Single pertama Anuhyang yang dirilis pada Juni 2020 adalah lagu berjudul Hade Hate yang bermakna 'hati yang baik' dalam bahasa Sunda, merupakan komposisi berbasis tradisi musik Batak yang rancak dengan pukulan taganing dan tiupan sarunai. 

Lagu-lagu Anuhyang lainnya sudah dalam tahap finalisasi, dan album lengkapnya akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan. Secara keseluruhan, album ini menawarkan kesegaran baru dalam paduannya yang lintas medium, komposisi, dan instrumentasi. 

277