Home Ekonomi Hambatan UMKM Ulos Binaan BI untuk Go Internasional

Hambatan UMKM Ulos Binaan BI untuk Go Internasional

Medan, Gatra.com - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah binaan Bank Indonesia (BI), Pertenunan dan Galeri Ulos Sianipar mengaku, masih ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk bisa go internasional.
 
"Sudah, sedikit lagi," ujar Pemilik Pertenunan dan Galeri Ulos Sianipar, Robert Maruli Sianipar, di Medan, Sabtu (20/7). Ia juga mengatakan, beberapa alasan yang menjadi hambatan untuk go internasional. 
 
Pertama, waktu pengerjaan. "Pesanan itu ada, seperti songket dan selendang tapi untuk menghasilkan itu dibutuhkan waktu lebih dari satu bulan kalau pakai alat tenun gedogan. Sedangkan, lebih dari satu minggu menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Jadi, bayangkan saja jika ada 1000 pesanan," jelasnya. 
 
Selain, takut akan tidak cukupnya waktu. Hambatan kedua ialah kemampuan dari setiap penenun yang biasanya hanya menguasai salah satu motif ulos dari lebih 100 motif yang ada. 
 
"Contohnya itu, ada penenun yang mahir pada teknik motif sadum, ada yang ragi hotang, ada yang ragi hidup. Jadi, kalau misalnya ada banyak pesanan untuk berbagai motif, kita akan ribet sendiri karena harus mengajarkan penenun berbagai teknik tenun terlebih dahulu," ujarnya. 
 
Sedangkan, medium bahan untuk menenun bukan menjadi suatu permasalahan lagi untuk UMKM ini. "Sudah bisa dilakukan di katun atau bahkan sutera sekalipun," tutupnya. 
 
Sebagai informasi, meskipun alat tenun gedogan dan ATBM serupa dalam hal tradisional. Namun, alat tenun gedogan digunakan dengan posisi duduk meluruskan kaki. Sedangkan, ATBM, digunakan dengan posisi duduk di kursi.
500