Home Ekonomi Ini Tanggapan Ekonom Terkait Target Kabinet Indonesia Maju

Ini Tanggapan Ekonom Terkait Target Kabinet Indonesia Maju

Jakarta, Gatra.com- Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan Kabinet Indonesia Maju, termasuk yang membidangi perekonomian. Menanggapi hal tersebut, beberapa ekonom menyatakan pesimis bahwa Indonesia dapat menjadi negara ekonomi kelima terbesar pada 2045.

"Saya rasa itu masih terlalu ambisius. Saya pesimis bisa menaikkan growth sampai 9%. Untuk menjadi negara maju, pertumbuhan ekonomi rata-rata adalah 9%," ujar Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira saat dihubungi Gatra.com, di Jakarta, Rabu (23/10).

Rasa pesimis tersebut, jelas Bhima dikarenakan masih jauhnya ekpektasi pasar terhadap pemerintahan Presiden Jokowi jilid II.

"Kurangnya kompetensi, profesionalitas, dan lebih mempertimbangkan politik. Misalnya, Menperin [Menteri Perindustrian] kan itu dari Mensos (Menteri Sosial). Hal tersebut menandakan lompatan yang jauh sekali," katanya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, ia tidak cukup optimis terhadap kemajuan perekonomian.

"Saya rasa lupakan mimpi untuk bisa menjadi negara ekonomi terbesar nomor lima tahun 2045. Kita harus bersiap menghadapi menumpuknya masalah pada 2030 karena tidak menyelesaikan PR ekonomi pada periode kedua Presiden Jokowi," katanya.

Ini dikarenakan hampir setiap pos menteri tidak terlihat menjanjikan. "Saya tidak melihat menteri yang ditempatkan benar-benar di-support oleh kompetensi yang tepat," katanya.

Sementara itu, Ekonom dan Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad menuturkan, Indonesia bisa masuk ke dalam lima ekonomi besar di dunia apabila ditopang oleh konsumsi dan jumlah penduduk yang besar. Namun, ia juga pesimis karena hal itu tidak mudah.

"Jadi, saya kira butuh lebih realistis. Pendapatan perkapita kita masih di sekitaran US$4000 terhadap GDP. Sedangkan, untuk keluar dari middle income trap harus mencapai US$12.000," ujarnya.

363