Home Gaya Hidup Mengabadikan, Sejarah Kerajaan Pagaruyung akan Dibukukan

Mengabadikan, Sejarah Kerajaan Pagaruyung akan Dibukukan

Padang, Gatra.com - Istana Pagaruyung menjadi salah satu kekayaan Sumatra Barat (Sumbar). Selain menjadi ikon pariwisata yang sangat diminati pengunjung domestik dan mancanegara, peninggalan dari Kerajaan Pagaruyung juga menyimpan nilai sejarah bagi Suku Minangkabau. 

Namun, keberadaan Kerajaan Pagaruyung dengan sistem pemerintahan monarki tersebut, belum tersentuh dalam penulisan sejarah Minangkabau. Berkenaan hal tersebut, Zusneli Zubir dan Undri, dua sejarawan Sumbar menggelar "Uji Petik Sejarah Kerajaan Pagaruyung" di Kantor Dinas Pendidikan Kota Padang pekan lalu.

Pada Sabtu (30/11) kemarin, Zusneli Zubir menuturkan, Kerajaan Pagaruyung merupakan peninggalan yang belum terungkap kisahnya. Penulisan buku sejarah Kerajaan Pagaruyung dilakukan berdasarkan penelitian, yang menggambarkan berdirinya kerajaan, struktur pemerintahan, hubungan, dan akhir kerajaan yang berada di bawahnya.

"Penelitian ini menjawab kapan berdirinya Pagaruyung, struktur pemerintahannya, kerajaan apa saja yang di bawahinya, hubungan antara raja-raja yang di bawahinya, bentuk pemerintahan kerajaan yang di bawahinya, dan akhir dari kerajaan yang di bawahinya," ucap Zusneli saat diterima Gatra.com, di Padang, Selasa (3/12).

Menanggapi uji petik itu, dosen FIB Universitas Andalas (Unand), Nopriyasman mengatakan, artikel dan buku yang ditulis sangat kreatif dan produktif. Terlepas dari kekuatan dan kelemahannya, penulisan buku tersebut memberikan informasi. Salah satunya sebagai sumbangan konkrit di bidang sejarah Minangkabau.

Menurutnya, buku itu nantinya sangat berguna untuk membangkitkan suasana dan nuansa kehidupan berkerajaan di Minangkabau. Apalagi saat dihubungkan dengan kepentingan pariwisata Sumbar. Bukan itu saja, tetapi juga bisa merangsang dan menghidupkan dunia tulis-menulis di Sumbar pada masa kini maupun masa datang.

"Buku penelitian ini nanti, sangat berguna bagi pemahaman sejarah Kerajaan Pagaruyung, karena cerita tentang Pagaruyung tidak banyak dikenal masyarakat. Kalau toh ada, lebih banyak tersebar dan terpenggal pada beberapa karya yang tidak bersifat komprehensif," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Sejarah, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Triana Wulandari menyampaikan, penulisan buku sejaarah Kerajaan Pagaruyung akan sangat bermanfaat, terutama bagi generasi muda. Namun, bagi pelestarian nilai budaya dan sejarah, harus diberikan kemudahan dalam mengakses informasi sejarah. Salah satunya memanfaatkan teknologi.

"Sebaiknya generasi muda memiliki kemudahan dalam mengakses informasi sejarah. Bisa saja dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi. Salah satunya, dengan cara membuat aplikasi khusus yang bisa diunduh melalui gadget mereka," sebut Triana di hadapan Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Barlius dan sejumlah penggiat sejarah di Sumbar.

340