Home Milenial Lulusan Undana Harus Siap Mengabdi Bangun NTT

Lulusan Undana Harus Siap Mengabdi Bangun NTT

Kupang, Gatra.com - Lulusan Universitas Nusa Cendana (Undana) diharapkan kembali ke masyarakat dan menjadi motor penggerak dalam pembangunan dan secara dinamis serta mampu menyesuaikan diri dengan perubahan.

Rektor Undana Prof. Dr. Ir. Fredrik L. Benu mengatakan lulusan Undana harus siap berkiprah, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) demi kemajuan daerah.

“Lulusan Undana harus siap kembali mengabdi di masyarakat serta berkiprah di berbagai bidang, menjadi penggerak dan cita-cita mulai pembangunan di NTT, pembagunan nasional bahkan pembangunan peradaban,” katanya saat mewisuda 893 mahasiswa pada acara wisuda perdana Periode I Tahun 2020 di Undana Kupang, Kamis (27/2).

Lebih lanjut, Prof. Dr. Ir. Fredrik L. Benu menyontohkan wisudawan pada sosok Ken Starr yang memberikan ilustrasi bahwa apa yang akan dilakukan oleh seorang komposer adalah meramu lagu yang dapat dinikmati oleh semua orang. Selain itu, dia menyontohkan tokoh lain, yakni Marther Luther yang berbicara mengenai kebabasan dalam satu kesatuan dengan keadilan.

"Inilah outcome yang diharapkan akan diperoleh dari kebijakan "Merdeka Belajar: Kampus Merdeka". Ada empat kebijakan utama untuk dunia pendidikan tinggi Indonesia yang dikemas dalam "Merdeka Belajar: Kampus Merdeka," ungkapnya.

Pertama, otonomi perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta untuk mewujudkan pembukaan program studi. Kemerdekaan diberikan yaitu pembukaan program studi baru, tapi kesamaan perlakuan (equality) diberikan hanya kepada Program studi yang sudah mampu membuktikan adanya kerja sama dengan dunia usaha berskala nasional bahkan internasional.

Kedua, akreditasi perguruan tinggi yang sifatnya otomatis. Manakala ditemukan adanya indikasi penurunan kualitas pelayanan baik karena pantauan kementrian maupun karena laporan masyarakat, suatu program studi dapat dievaluasi status akreditasinya.

Ketiga, kebebasan perguruan tinggi untuk memilih tingkat status pengelolaannya BLU atau PTN-BH.

Keempat, kemerdekaan diberikan melalui pemberian hak kepada mahasiswa untuk boleh mengambil mata kuliah tertentu yang diajarkan pada program studi lain, bahkan yang diajarkan pada kampus lain.

Menurutnya, kebijakan Menteri Pendikan saat ini merupakan wujud dari pikiran dari Tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara yang mengedepankan, manusia merdeka sebagai tujuan pendidikan Taman Siswa, yaitu, merdeka baik secara fisik, mental maupun kerohanian.

Dalam kebijakan baru ini, perkuliahan tidak hanya dihitung dari jumlah pertemuan di ruang kelas, melainkan termasuk aktivitas luar kampus yang menunjang kompetensi peserta didik.

566