Home Info Sawit Cara Apkasindo Membangun Ekonomi Santri

Cara Apkasindo Membangun Ekonomi Santri

Pekanbaru, Gatra.com - Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) DR (c) Gulat Medali Emas Manurung nampak sumringah saat mendengar Himpunan Alumni Pesantren Provinsi Riau sudah langsung action setelah pertemuan Senin pekan lalu.

"Luar biasa, actionnya benar-benar langsung ngena, terstruktur pula," ujar lelaki 48 tahun ini saat berbincang dengan Gatra.com di kantor perwakilan DPP Apkasindo, Senin (4/1).

Baca juga : Giliran Santri Bertani Sawit 

Lelaki 48 tahun ini tak menampik kalau DPP Apkasindo sudah menggelar pertemuan dengan Himpunan Alumni Pesantren Provinsi Riau terkait santripreneur berbasis sawit.

Selain oleh tanggungjawab moral menyukseskan program yang digagas Wakil Presiden Ma'ruf Amin, juga lantaran Apkasindo menengok santri adalah sosok-sosok potensial yang akan mampu menggerakkan potensi ekonomi di pesantren.

"Ini program mulia dan luar biasa lantaran kita tidak perlu lagi repot mengenalkan sawit lantaran mayoritas santri itu berasal dari kawasan perkebunan kelapa sawit," kata Gulat.

Tahun ini kata ayah dua anak ini, oleh kerjasama yang harmonis antara Dinas Perkebunan (Disbun), Surveyor Indonesia dan Apkasindo, di Riau akan terjadi lonjakan petani penerima program PSR.

"Ada sekitar 25 ribu hektar lahan petani swadaya atau petani kampung yang akan menjalani PSR tahun ini. Ini berarti akan membutuhkan bibit sekitar 3,75 juta batang. Perputaran duit di sektor ini akan mencapai Rp150 miliar," lelaki 48 tahun ini merinci.

Itu kata Gulat baru untuk kebutuhan petani kampung, belum lagi jika dihitung kepentingan petani sawit plasma yang kebunnya juga bakal peremajaan.

Santri kata Gulat musti ambil bagian di PSR itu dan Apkasindo akan membantu hal-hal teknis terkait pembibitan dan perawatannya. "Tentunya juga dengan dukungan Dinas Perkebunan Riau dan kabupaten kota," katanya.

Kalau santri sudah terlibat dalam pembibitan itu kata Gulat, selain akan menggerakkan potensi ekonomi di pesantren, program ini juga akan melahirkan santri-santri berjiwa wirausaha tinggi.

"Mereka akan menjadi santripreneur yang berkarakter kuat, mandiri dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Satu lagi, di masa pandemi kayak sekarang, potensi penularan corona bakal sangat minim lantaran santri bekerja di bawah terik matahari," ujarnya.

Ini berarti kata Gulat, fungsi pesantren sudah seperti yang diharapkan Undang-Undang (UU); menjadi pusat pendidikan, dakwah dan pemberdayaan ekonomi.

"Apkasindo mendukung santripreneur dari sisi pemberdayaan ekonomi itu. Ini sesuailah dengan tagline yang diviralkan Apkasindo selama ini #Sawit Adalah KITA," katanya.

Kalau 233 ponpes di Riau --- sesuai data Kemenag 2019 --- terlibat, Gulat yakin program santripreneur bakal sukses.

"Kalau sudah sukses, petani akan sangat terbantu, kami enggak perlu lagi jauh-jauh mencari bibit bersertifikat, cukup MoU dengan pesantren mitra Apkasindo," wajah Gulat nampak optimis.


Abdul Aziz

 

 

407