Home Kebencanaan Musim Hujan 2 Daerah Sumsel Kekeringan, Awas! Rawan Karhutla

Musim Hujan 2 Daerah Sumsel Kekeringan, Awas! Rawan Karhutla

Palembang, Gatra.com - Meski kondisi saat ini masih berada pada puncak musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), melaporkan ada dua daerah di wilayahnya yang mulai mengalami kekeringan.

Kepala BPBD Provinsi Sumsel, Iriansyah, mengatakan ada beberapa daerah yang mulai mengalami kekeringan. Dua daerah tersebut yakni Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

“Beberapa daerah itu (Muara Enim dan PALI) sudah terjadi pengurangan debit air, meskipun belum masuk kemarau, hal itu perlu diantisipasi (kebakaran hutan dan lahan) lebih dini,” ujarnya di Palembang, Jumat (5/3).

Oleh karena itu, BPBD provinsi setempat meminta kepada daerah rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) untuk berhati-hati dan mengantisipasi bencana tersebut.

“Persiapan antisipasi pun kita lakukan. Sebab, BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika) memprediksi kalau kemarau tahun ini akan kembali normal. Berbeda dari tahun sebelumnya, musim kemarau terbilang basah karena faktor La Nina, sehingga 2020 cenderung lebih aman dari kekeringan dan rawan Karhutla,” katanya.

Sejumlah antisipasi awal yang dijalankan, lanjutnya, mulai berupaya mempersiapkan sumur bor, sekat kanal, dan embung yang dapat menampung air untuk digunakan saat terjadi Karhutla.

Bukan itu saja, sambungnya, sosialisasi kepada masyarakat di daerah rawan Karhutlan pun terus gencar dijalankan. Tujuannya, agar menjaga wilayahnya dengan tidak membakar lahan pada saat musim kemarau tiba.

“Selanjutnya, kita juga berencana akan mengusulkan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca), rapat TMC, juga armada helikopter patroli dan water bombing ke Pusat (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi Palembang, Hartanto, mengatakan langkah Pemprov Sumsel dengan segera menetapkan status siaga darurat Karhutla sudah tepat. Pasalnya, pihaknya memprediksi kemarau pada tahun ini akan kembali lebih kering dibanding 2020 lalu.

“Jadi, langkah pemerintah daerah sudah tepat (kalau ingin segera menetapkan status siaga darurat Karhutla), karena lebih baik mencegah dari pada memadamkan,” katanya.

322