Home Gaya Hidup Membudayakan Literasi Digital Untuk Kemajuan Daerah

Membudayakan Literasi Digital Untuk Kemajuan Daerah

Medan, Gatra.com - Dengan cekatan, seorang guru membuka notebook dan mulai menyalakannya. Membuka  materi pelajaran yang akan disajikannya pada siswa. Guru tersebut memilih salah satu tampilan digital yang telah dipersiapkannya, memperlihatkan pada Sopar Siburian sembari meminta tanggapannya. Kepada mantan politisi Sumatera Utara (Sumut) itu, guru tersebut mengatakan bahwa materi yang disiapkan dalam konten digital pasti akan lebih mudah diterima murid.

Karena sekalipun mereka mengajar di sekolah di daerah, masyarakat sudah mulai mahir dengan teknologi kekinian, untuk itu, guru juga harus mampu memahami teknologi dan menggunakannya untuk kemajuan pendidikan anak di daerah. Karena tugas utama mereka adalah sebagai pendidik, yang harus mampu beradaptasi dengan zaman. Sehingga digitalisasi berfungsi untuk kemajuan hidup masyarakat.

Itulah sekilas cerita suasana pendidikan di Sekolah Parulian 6 Balna, dan Sekolah Anugerah yang berada di Kabupaten Dairi, Sumut. Sekolah di negeri embun beraroma kopi itu kini menjadi salah satu sekolah digital di daerah yang jauh dari ibu kota provinsi. Tekad menjadikan digitalisasi sebagai salah satu metode pembelajaran dilakukan Sopar Siburian untuk mewujudkan cita-citanya mencerdaskan anak dari pelosok hingga perkotaan.

Sopar mengaku bahwa pendidikan adalah tangga kehidupan. Karena itu pendidikan tidak akan pernah hilang sepanjang manusia masih terus mencari. Dia juga memaksimalkan seluruh tenaganya untuk mewujudkan pendidikan yang baik di lembaga pendidikan yang dikelolanya. Sebab kehadiran sekolah bagi anak di daerah untuk meningkatkan taraf hidup yang baik dari zaman ke zaman.

Berbagai program literasi digital sudah mulai mereka lakukan. Setelah berani mencanangkan sebagai sekolah literasi digital di Kabupaten yang terkenal dengan kopinya ini, Sekolah Parulian dan Sekolah Anugerah bergerak cepat melatih guru-gurunya dengan ketrampilan literasi digital.

Pada bulan November lalu, sekolah ini menyelenggarakan pelatihan literasi digital. Selama dua hari pelatihan, semua peserta dilatih untuk membuat conten-conten pembelajaran scara online, membuat video pembelajaran sendiri, membuat soal-soal berbasis online, menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran online, dan menyusun rancangan pembelajaran secara online.

Dari pelatihan ini, diperoleh produk-produk konten pembelajaran dari para guru. Produk-produknya langsung ditayangkan secara online. Sopar mengatakan bahwa perubahan itu tidak pernah bisa dibendung. Namun untuk setiap perubahan ada nilai yang harus dipertahankan, yaitu ilmu untuk kebaikan hidup itu sendiri.

Sopar mengatakan bahwa teknologi kini sudah berkembang, perkembangan itu juga lahir dari ilmu pengetahuan untuk menjawab kebutuhan hidup. Maka untuk itu mereka juga terus beradaptasi dengan perkembangan demi kemajuan pendidikan.

"Literasi digital adalah sebuah keniscayaan. Setiap hari kehidupan kita tidak lepas dari teknologi digital. Sekolah merupakan tempat yang paling strategis dalam pengembangan literasi digital ini," ujarnya.

Saat ini, dari informasi yang dihimpun, Sekolah Parulian 6 Balna, dan Sekolah Anugerah merupakan sekolah perdana di Dairi yang menggunakan sarana pembelajaran secara digitalisasi. Namun bagi Sopar, menjadi sekolah pertama yang menerapkan digitalisasi harus menjadi pelopor untuk perkembangan ilmu di daerah. Sehingga tidak berhenti sampai disitu, sekolah yang dikelolanya akan terus dikembangkan dengan berbagai teknologi kekinian.

Sopar menuturkan bahwa dia bertanggung jawab untuk membudayakan kebaikan demi kemajuan anak-anak di daerah. "Khusunya dengan dunia digital ini. Kita membudayakan literasi digital untuk kemajuan daerah. Karena jika daerah maju, maka bangsa akan kuat. Serta pendidikan yang baik dan berkembang merupakan hak yang harus diperoleh warga termasuk di daerah," jelasnya.

1362