Home Sumbagsel Dampak Hujan Paling Ekstrim Dalam 31 Tahun Terakhir di Ibu Kota Sumsel

Dampak Hujan Paling Ekstrim Dalam 31 Tahun Terakhir di Ibu Kota Sumsel

Palembang, Gatra.Com - Curah hujan tinggi yang berlangsung sejak pukul 03.00 wib sampai 07.00 wib Sabtu pagi (25/12/2021) di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya menyebabkan banjir mencapai 1,5 meter. Air menggenangi jalan dan pemukiman warga yang nyaris mencapai atap rumah.

Di Kota Palembang air hujan telah mengenangi pemukiman serta jalan protokol sejak dini hari. Termasuk kawasan Rumah Walikota Palembang yang juga turut tergenang. Bahkan, air hujan yang deras meneggelamkan rumah warga hampir mencapai atap. Kondisi lalu lintas  di jalan utama lumpuh. Jalan protokol yang tergenang air antara lain: Jalan Veteran, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Demang Lebar Daun, Basuki Rahmat. Kemacetan dan terputusnya arus lalulintas sempat terjadi di pagi hari.

Termasuk, wilayah pemukiman yang ada pada setiap kecamatan yang ada di Kota Palembang juga terdampak banjir. Korban jiwapun terjadi akibat luapan air hujan yang menggenangi pemukiman, yang menyebabkan salah satu warga kota Palembang tersengat aliran listrik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat telah memberikan peringatan dini sejak pukul 02.30 WIB, akan kewaspadaan hujan ekstrem tertinggi dalam 31 tahun terakhir melanda Kota Palembang.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, V Sinta Andayani mengatakan curah hujan tercatat pada Staklim Palembang sebesar 159.7 mm. Ini adalah rekor tertinggi curah hujan pada Bulan Desember sejak 31 tahun terakhir.

Dalam catatan klimatologis sepanjang bulan, curah hujan tersebut berada pada ranking ketiga dalam semua catatan hujan Januari hingga Desember dalam 31 tahun tersebut.

"Tadi pagi itu, curah hujan tinggi Ekstrim dengan curah mencapai 159.7 Milimeter dapat membuat genangan mencapai 1,6 Meter. Jadi untuk pantaun pihak kami seluruh Sumsel rata curah hujan tinggi,"katanya saat dihubungi Sabtu (25/12/2021).

Berdasarkan data sementara, sebaran curah hujan 24 jam terakhir BMKG di Kenten: 159.7 mm, BMKG di Musi II: 164.6 mm, BMKG SMB: 59.5 mm, Pos Lahat: 89 mm, Pangkalam Balai: 65 mm,Sungai Keruh MUBA: 96 mm, Sinar Peninjauan OKU: 90.2 mm,Merapi Barat: 85 mm,Sungai Lilin: 102 mm,Muara Padang: 72 mm.

"Potensi peningkatan curah hujan di bulan Desember selama periode musim hujan, juga karena terkait aktifnya fenomena La Nina,"ujarnya.

Menurut hasil analisis pihaknya, hujan lebat yang mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Palembang juga disebabkan suhu muka laut di perairan Sumatera bagian Selatan yang cukup hangat antara 29 - 30 derajat Celcius.

Serta, anomali suhu muka laut di sekitar perairan Sumatera bagian Selatan berkisar antara 0.5 - 2.0 derajat Celcius, yang menambah pasokan uap air di wilayah Sumatera Selatan.

Dan terdapat pola belokan angin (shearline) yang cukup tajam di wilayah Sumatera Selatan bagian timur, akibat adanya pusat tekanan rendah (bibit siklon tropis) di sebelah timur Nusa Tenggara Timur.

Sehingga mengakibatnya konvergensi dan terjadinya penumpukan massa udara dan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera Selatan.

"Ya jadi itu juga penyebabnya dan penyebab banjir juga karna wilayah resapan air yang berkurang. Termasuk lingkungan juga menjadi salah satu faktor penting."Jelasnya.

Lanjut dia, pihak BMKG menghimbau agar masyarakat tetap mewaspadai akan perubahan iklim saat ini. "Semua harus siaga dan waspada adanya curah hujan tinggi ini yang akan masih berlangsung," himbaunya.


 

1075