Home Gaya Hidup Tim Pengabdian UNNES Beri Pelatihan Ketrampilan Produktif di “Kampung Jamrut”

Tim Pengabdian UNNES Beri Pelatihan Ketrampilan Produktif di “Kampung Jamrut”

Semarang, Gatra.com - Pemerintah Kota Semarang mengembangkan kampung tematik guna pengembangan pariwisata baru berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

Salah satu kelurahan di Kota Semarang yang saat ini giat mengembangkan kampung tematik adalah kelurahan Ngijo di Kecamatan Gunungpati dengan potensi tanaman jambu dan jeruk melalui “Kampung Jamrut”.

Selain sektor agrikultur jambu dan jeruk yang dikembangkan secara terpadu sebagai komoditas utama, diperlukan pula diversifikasi produk unggulan yang dapat menjadi alternatif sumber pendapatan bagi warga kelurahan Ngijo.

Ketrampilan dalam membuat produk kreatif yang mempunyai nilai jual ekonomis menjadi satu hal yang layak untuk diberikan kepada warga Ngijo agar mempunyai bidang sampingan yang produktif.

Untuk itu tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Kamis (26/5) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di kelurahan Ngijo dengan memberikan pelatihan ketrampilan produktif di “Kampung Jamrut” tersebut.

Tim Pengabdian UNNES yang terdiri atas Hengky P, S.Pd., M.Pd., Drs. Marimin, M.Pd., serta Inarotul Uyun memberikan pelatihan kreativitas dalam pembuatan sandal dengan hiasan rajut bagi warga terutama ibu-ibu di Kelurahan Ngijo.

Pelatihan tersebut dipilih karena cukup mudah secara teknis, terjangkau secara finansial, dan mempunyai prospek yang menguntungkan serta ramah lingkungan.

Kegiatan yang dibiayai oleh dana DIPA PNBP UNNES tahun 2022 ini diikuti secara antusias oleh ibu-ibu warga desa Ngijo. Peserta menyimak dengan tekun dan mempraktikkan secara langsung materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut yaitu membuat sandal dengan hiasan rajut.

“Kreativitas yang mengarah pada produktivitas secara ekonomis, saat ini diperlukan agar warga juga dapat memperoleh tambahan penghasilan selain dari mata pencaharian pokok. Apalagi, sektor agrikultur yang membutuhkan waktu sampai dengan panen tiba,” ujar Hengky, selaku ketua tim pengabdian.

Lurah Ngijo, Siti Muhimatul Haliyah mengatakan, kegiatan pengabdian yang dilakukan ini sangat bagus dan bermanfaat bagi warga desa terutama kaum perempuan karena memberikan ketrampilan praktis dan kreatif.

“Kita juga berharap agar kerja sama dapat terus terjalin untuk ke depannya dalam rangka membangun ketahanan desa dan terus meningkatkan potensi desa tematik “Jamrut”,” tandasnya.

227