Home Ekonomi Merujuk Analisis Teknikal, Penurunan Bitcoin Dinilai Masih Wajar

Merujuk Analisis Teknikal, Penurunan Bitcoin Dinilai Masih Wajar

Jakarta, Gatra.com – Penurunan harga Bitcoin yang saat ini berada pada level sekitar Rp300 jutaan dinilai masih dalam batas wajar jika ditinjau dari analisis teknikal. Hal tersebut lumrah dan merupakan siklus empat tahunan yang pernah terjadi sebelumnya. CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan melalui analisis teknikal, masyarakat bila melihat bahwa situasi saat ini pernah terjadi empat dan delapan tahun lalu di 2018 dan 2014.

“Setelah Bitcoin mengalami All Time High di 2013, 2017 dan 2021 maka akan terjadi penurunan harga yang cukup signifikan di tahun berikutnya yang diikuti dengan penurunan kripto lainnya. Kita bisa lihat bagaimana penurunan terjadi pada 2014, 2018 dan sekarang di 2022,” kata Oscar Darmawan.

Menurutnya, siklus empat tahunan tersebut sering dimanfaatkan oleh orang-orang untuk membeli dan mengumpulkan aset kripto. Karena saat harga Bitcoin turun, harga aset kripto lain biasanya juga mengikuti.

“Biasanya harga mayoritas kripto akan mengikuti Bitcoin sebagai aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Momen bearish saat ini justru adalah momen yang sering dimanfaatkan para trader jangka panjang untuk mengumpulkan portofolio kripto dengan membeli kripto yang mereka inginkan di harga yang murah,” Oscar menjelaskan.

Di Indodax sendiri ada 200 lebih jenis aset kripto. Namun, tidak semua aset kripto mengalami penurunan seperti Bitcoin. Ada beberapa aset kripto lain yang justru naik ketika harga mayoritas kripto sedang turun, yatu token derivatif. Token derivatif merupakan token yang bergerak berlawanan dengan harga kripto pada umumnya.

Indodax menyediakan token derivatif seperti HEDGE dan BEAR yang harganya akan naik ketika harga Bitcoin turun ataupun ETHHEDGE dan BNBHEDGE yang harganya juga akan ikut naik ketika harga Ethereum dan BNB turun. Token derivatif biasanya bisa dimanfaatkan oleh para trader jangka pendek yang tetap ingin menuai profit di saat market sedang bearish.

Trader atau investor, lanjut Oscar, perlu memahami pentingnya analisis teknikal dan menerapkan manajemen keuangan yang baik. Karena yang terpenting dari trading bukan naik dan turunnya harga melainkan manajemen keuangan yang baik.

Oscar mengatakan, analisis teknikal adalah cara melihat prediksi pergerakan harga ke depan dengan melihat tren yang sudah terjadi, melalui candle atau chart. Cara sederhana adalah pola support, di mana harga kripto dari bawah yang terpantau akan naik. Atau pola sebaliknya, yaitu resisten, di mana harga akan turun dari puncak.

“Investor perlu mengetahui candlestick mana yang mengindikasikan suatu harga akan naik atau suatu harga akan turun. Apa perbedaan antara candlestick hijau dan merah. Bagaimana cara mengidentifikasi tren menggunakan garis tren. Bagaimana pola harga kripto dan lain sebagainya,” kata Oscar.

Investor atau trader pemula bisa mempelajari tips analisis teknikal Bitcoin dan kripto lainnya di internet. Termasuk belajar dari website Indodax.academy dan media sosial resmi Indodax yang memberikan banyak tips dan penjelasan tentang analisis teknikal.

Sebagai informasi, Indodax memiliki counter offline yang bisa dipakai oleh para member untuk berkonsultasi yang berada di pusat bisnis Sudirman, DKI Jakarta dan Sunset Road di Bali. Di Indodax, Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa dimiliki oleh siapa saja dengan mudah dan aman dengan mulai dari harga Rp10 ribu saja.

57