Home Ekonomi Subsidi Energi 2023 Tembus Rp210,6 Triliun untuk BBM, LPG 3Kg dan Listrik

Subsidi Energi 2023 Tembus Rp210,6 Triliun untuk BBM, LPG 3Kg dan Listrik

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah merancang anggaran subsidi tahun 2023 sebesar Rp297,1 triliun yang terdiri dari subsidi energi sebesar Rp210,6 triliun dan subsidi non energi sebesar Rp86,5 triliun.

Dalam Buku Nota Keuangan beserta RAPBN 2023, jumlah alokasi subsidi tahun depan sejatinya lebih tinggi 4,4 persen dibandingkan dengan outlook tahun 2022 sebesar Rp284,5 triliun.

"Lebih tingginya alokasi subsidi tahun 2023 disebabkan karena peningkatan alokasi anggaran subsidi energi dan subsidi bunga kredit program terutama untuk subsidi bunga KUR," dikutip dari Buku Nota Keuangan beserta RAPBN 2023.

Adapun subsidi energi tahun 2023 sebesar Rp210,6 triliun terdiri dari subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), dan LPG tabung 3 kilogram, serta subsidi listrik.

Dalam RAPBN tahun 2023, pemerintah merancang subsidi BBM jenis tertentu dan LPG tabung 3 kilogram sebesar Rp138,3 triliun.

Dalam perhitungan anggaran subsidi jenis BBM tertentu dan LPG tabung 3 kilogram tahun 2023, pemerintah menggunakan asumsi dan parameter antara lain nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)' subsidi terbatas minyak solar sebesar Rp1.000/liter; volume BBM jenis solar sebesar 17,0 juta kiloliter dan minyak tanah sebesar 0,5 juta kiloliter; serta volume LPG tabung 3 kilogram sebesar 8 juta metrik ton.

Sementara subsidi listrik sebesar Rp72,3 triliun atau lebih tinggi 21,4 persen dibandingkan outlook tahun 2022 sebesar Rp59,5 triliun. Pemerintah menyebut peningkatan alokasi subsidi listrik tahun 2023 dipengaruhi oleh peningkatan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik.

Adapun penyebab kenaikan BPP dalam Buku Nota Keuangan beserta RAPBN 2023 antara lain karena fuel mix BBM;peningkatan pemakaian bahan bakar biomassa untuk co-firing PLTU; dan kenaikan PPN 11 persen.

Pemerintah merancang arah kebijakan subsidi listrik tahun 2023 lebih diarahkan untuk memberikan subsidi listrik hanya untuk golongan yang berhak; Subsidi listrik untuk Rumah Tangga diberikan secara tepat sasaran bagi Rumah Tangga miskin dan rentan; dan mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam Pidato Pengantar RAPBN 2023 dan Nota Keuangan di Komplek Parlemen hari ini (16/8), menargetkan pendapatan negara dalam RAPBN 2023 sebesar RP2.443,6 triliun dan belanja negara sebesar Rp3.041,7 triliun. Adapun defisit APBN tahun 2023 dirancang sebesar 2,85 persen terhadap PDB atau sebesar Rp598,2 triliun.

"Defisit anggaran tahun 2023 merupakan tahun pertama kita kembali ke defisit maksimal 3 persen terhadap PDB," ungkap Jokowi. 

 

82