Kyiv, Gatra.com-Dinas Keamanan Ukraina (SBU) memasukkan pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, ke dalam daftar orang yang dicari. Nama Kadyrov telah dirilis dalam database lembaga tersebut.

Dalam dokumen yang diterbitkan SBU, Kadyrov didakwa dua pasal, salah satunya termasuk melancarkan perang agresif. Berdasarkan aturan hukum Ukraina, Kadyrov dapat dikenakan hukuman penjara sepuluh hingga lima belas tahun.

Menanggapi hal tersebut, bukannya takut Kadyrov justru menyindir SBU dengan mengatakan dirinya beberapa kali datang ke Ukraina dan tidak seorang pun yang berupaya menangkapnya. Ia pun menantang SBU dengan menyatakan akan datang kembali ke Ukraina.

Baca juga: Putin Resmi Tandatangani UU Mencaplok Empat Wilayah di Ukraina

"Tuan-tuan pasukan keamanan, tentukan lokasi, saya sendiri yang akan datang, saya akan datang kepada Anda dan menghukum Anda atas semua kejahatan Anda," kata Kadyrov dilansir dari akun resmi Telegram miliknya, Kamis (17/11).

Selain itu, Kadyrov menyindir SBU yang disebut tidak mengambil tindakan konkrit untuk memastikan keberadaannya lantaran kondisi di Ukraina saat ini. "Mungkin karena listrik sering terputus dan sangat sulit untuk bekerja dalam kondisi seperti itu." ujarnya.

Baca juga:Akan Telepon Putin, Erdogan Sebut Jangan Terburu-buru Tuduh Rusia

Kadyrov bukanlah tokoh Rusia pertama yang masuk dalam daftar buronan SBU. Sejumlah pejabat Rusia juga dimasukkan dalam daftar tersebut. Sebelumnya, SBU turut memasukkan Juru Bicara resmi Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova, dan Wakil Ketua Dewan Keamanan, Dmitry Medvedev. Mereka, didakwa atas tindakan melanggar batas integritas wilayah Ukraina.

Selain itu, juga ada nama-nama petinggi militer yang masuk dalam daftar buronan SBU. Seperti Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Igor Konashenkov, dan komandan pasukan zona operasi militer khusus, Sergei Surovikin.