Home Nasional Depo Pertamina Plumpang Dua Kali Kebakaran, Pemerintah Upayakan Relokasi

Depo Pertamina Plumpang Dua Kali Kebakaran, Pemerintah Upayakan Relokasi

Jakarta, Gatra.com – Depo milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara (Jakut), meledak dan terbakar pada Jumat malam (3/3), pukul 20.11 WIB.

Api yang bersumber dari pipa bensin di kompleks tersebut membumbung tinggi hingga menyebabkan rumah-rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakut, ikut dilahap si jago merah.

Depo Pertamina yang sangat dekat dengan permukiman warga ini menjadi permasalahan. Pasalnya, jarak antara Depo dengan rumah warga hanya kurang lebih 5 meter.

Baca Juga: RSPP Terima 26 Pasien Luka-Luka, Satu Orang Meninggal Dunia dalam Perawatan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan rencananya untuk merelokasi kediaman warga sekitar Depo Pertamina Plumpang.

"Karena kalau kami melihat kondisi objek vital nasional hari ini, rata-rata buffer zone atau jaraknya itu sangat amat tipis," ujar Erick di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, pada Sabtu (4/3).

Padahal, kata dia, pada 1971 sampai 1987, jarak terminal dengan permukiman warga sangat aman. Tetapi setelah Reformasi 1998, menurut Erick, jarak lahan tersebut semakin mengecil. 

Namun, Erick menekankan kondisi serupa tidak hanya terjadi di Depo Pertamina Pelumpang, tetapi juga di wilayah lainnya secara nasional. Ia berujar, titik kemananan dari objek vital nasional yang dikelola beberapa BUMN banyak yang masih terlalu dekat dengan permukiman warga atau tak sesuai standar. 

Di sisi lain, Erick mengaku sudah mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, yakni dalam hal ini Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. 

"Ini masih dalam jangka menengah. Sekarang yang utama bagaimana kami hadir memastikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Insyaallah kami bertanggung jawab semaksimal mungkin," ujarnya. 

Seperti diketahui, terbakarnya pipa bahan pakar minyak (BBM) terjadi pada Jumat malam (3/3). Kebakaran itu melahap perumahan warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakut. Wargabterdampak pun terpaksa mengungsi. Hingga saat ini, belum dipastikan penyebab kebakaran tersebut. 

Kebakaran di lokasi yang sama juga pernah terjadi pada 18 Januari silam. Kebakaran terjadi setelah adanya ledakan di tangki 24 saat dilakukan pengujian tangki. Kala itu, ledakan terjadi akibat kegagalan pengamanan tangki yang disebabkan kesalahan manusia atau human error. 

Hal serupa diungkapkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin. Ia mengingatkan bahwa depo yang sama juga pernah terbakar pada 2009 sehingga sudah waktunya kawasan di sekitar depo ditata.

"[Pernah kebakaran tahun] 2009 ya? Sekarang kena lagi ya? Engga kapok? Ga takut? Nanti akan ditata ya supaya aman," kata Ma'ruf saat berbincang dengan pengungsi di RPTRA Rawa Badak Selatan, Jakarta, Sabtu (4/3).

Ma'ruf mengatakan, penataan tersebut dilakukan guna memastikan masyarakat aman dari kemungkinan kembali terjadinya kebakaran di masa yang akan datang.

Baca Juga: Penjelasan Pertamina soal Terbakarnya Depo Plumpang di Jakarta Utara

"Pak Menteri BUMN sama dengan Gubernur DKI nanti akan menata [tempat tinggal] Ibu-ibu sekalian, Bapak-bapak sekalian supaya nanti aman. Mau aman atau tidak? Nanti kalau ada pemerintah melakukan penataan, nurut ya Bu ya, untuk kepentingan kita semua," kata Ma'ruf.

Selain perumahan warga, Wapres Ma'ruf Amin berharap Depo Pertamina Plumpang direlokasi ke wilayah pelabuhan.

"Nanti yang jadi masalah selanjutnya mengenai penataan di daerah sini. Saya berharap supaya depo ini, supaya lebih aman itu bisa direlokasi di pelabuhan, di daerah Pelindo. Ini saya kira begitu," kata Ma'ruf Amin.

142