Home Ekonomi Startup Teknologi Otomotif Broom Raih Pendanaan Pra-Seri A Senilai Rp 155 Miliar

Startup Teknologi Otomotif Broom Raih Pendanaan Pra-Seri A Senilai Rp 155 Miliar

Jakarta, Gatra.comBroom, startup platform digital untuk ekosistem mobil bekas mengumumkan pendanaan Pra-Seri A senilai USD $10 juta (setara 155 miliar rupiah) yang dipimpin oleh Openspace, dengan partisipasi dari MUFG Innovation Partners dan BRI Ventures, bersama dengan investor putaran terdahulu AC Ventures dan Quona Capital.

“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Broom dalam misi mereka mengubah cara kerja pembiayaan dealer di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Openspace, Ian Sikora dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/3).

Ian mengatakan, dengan memanfaatkan teknologi dan data, Broom membuka sumber pembiayaan baru bagi segmen yang sebelumnya relatif terabaikan. "Kami melihat masa depan yang cerah bagi perusahaan ini dan bangga menjadi bagian dari perjalanan mereka," ujarnya.

Sebagai informasi, Broom didirikan pada Juni 2021 dengan misi memberdayakan ekosistem showroom mobil bekas di Indonesia yang kebanyakan menghadapi keterbatasan akses modal dan masih mengoperasikan bisnisnya secara tak terorganisir.

Baca juga: Tinggal Berapa Hari Lagi, Promo Xpander Cross di GJAW 2023

Produk layanan utama Broom, Buyback, menyediakan modal kerja jangka pendek kepada showroom melalui layanan penjualan mobil temporer. Skema ini memungkinkan pemilik showroom menjual inventori mobil mereka secara sementara, menggunakan dananya untuk upaya bisnis lainnya, dan membeli kembali mobil tersebut saat jatuh tempo.

Selama proses, showroom juga masih dapat menjual mobil tersebut ke pelanggan, sehingga pemilik showroom dapat mengoptimalkan perputaran inventarisnya maupun modal kerjanya.

Selain itu, Broom juga menawarkan platform manajemen showroom digital yang membantu mereka mengoperasikan bisnis lebih efisien. Aplikasi ini juga memungkinkan penjualan antar showroom dalam ekosistem Broom, sehingga dapat semakin mempercepat perputaran inventaris.

Selama setahun terakhir, Broom telah berkembang dengan pesat. Transaksi yang terjadi di platform Broom telah mencapai $300 juta (setara 4,65 triliun rupiah) dengan skema Buyback. Broom juga berhasil merangkul lebih dari 5.000 showroom mobil bekas serta membuka 6 cabang di Jabodetabek, Surabaya, dan Yogyakarta.

Baca juga: Berdiri 20 Tahun di Indonesia, Pabrik Honda Komitmen Dorong Pasar Domestik dan Ekspor

Hasilnya, Gross Merchandise Value (GMV) Broom telah meningkat 16 kali lipat dari tahun ke tahun. Kesuksesan Broom juga tercermin dari pertumbuhan bisnis yang dialami oleh para showroom yang tergabung dalam ekosistemnya. Secara rata-rata, Broom berhasil meningkatkan ukuran inventaris, penjualan, dan profitabilitas showroom sebesar tiga kali lipat.

Menurut CEO & Co-Founder Broom, Pandu Adi Laras, kesuksesan Broom tahun ini adalah hasil dari investasi perusahaan di sumber daya manusia (SDM) yang baik serta upaya bersama menjaga perhitungan bisnis yang positif sejak awal.

“Berinvestasi pada SDM terbaik berhasil mempercepat upaya kami menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Kami juga beroperasi dengan efisiensi tinggi dan perhitungan ekonomi yang positif untuk menjaga keberlanjutan perusahaan, khususnya di iklim ekonomi saat ini," katanya.

Dengan pendanaan ini, Broom akan melanjutkan diversifikasi layanan serta mengembangkan teknologinya lebih jauh untuk melayani lebih banyak showroom, dengan lebih baik. "Dengan fondasi ini, Broom dapat terus fokus memberikan layanan-layanan lainnya sebagai solusi komprehensif bagi pelaku UKM [usaha kecil dan menengah] otomotif,” ujar Pandu.

Broom juga ingin meningkatkan kapasitas modal Buyback agar dapat menangani volume transaksi yang lebih tinggi. Sebelum ini, Broom telah mendapatkan fasilitas kredit senilai $12 juta (setara 186 miliar rupiah) dari DBS Indonesia dan BRI.

Presiden dan CEO MUFG Innovation Partners, Nobutake Suzuki mengatakan, pasar mobil bekas di Indonesia sangat besar, namun terfragmentasi dan tidak terorganisir. Apa yang dilakukan Broom merupakan pendekatan baru.

"Broom menggunakan pendekatan baru untuk mengembangkan solusi pendanaan berbasis aset yang lebih fleksibel, berbiaya lebih rendah, dan mudah diakses, membantu memberdayakan dealer kecil yang mendominasi transaksi mobil bekas di Indonesia. Kami sangat senang mendukung Pandu dan timnya, dan dengan senang hati menjajaki kemitraan kolaboratif," pungkas dia.

68