Home Milenial Ini yang Akan Diubah CEO Gojek Jika Ditunjuk Jadi Mendikbud

Ini yang Akan Diubah CEO Gojek Jika Ditunjuk Jadi Mendikbud

Jakarta, Gatra.com - CEO Gojek, Nadiem Makarim mengatakan budaya berpikir kritis harus ditanamkan di setiap pemikiran pelajar atau anak muda yang ada di Indonesia. Ketika ditanyai andaikan dirinya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem mengatakan akan membenahi kurikulum sekolah yang hanya berfokus pada sistem menghapal pelajaran.

"Mungkin kurikulum yang pertama saya ubah adalah dari sisi assessment atau tesnya. Karena yang saya lihat saat ini banyak yang bersifat hapalan saja. Lalu hasil hapalan tersebut dites. Padahal yang penting itu bukan hapalan konten ilmunya saja, namun kecakapan anak tersebut berpikir kritis dengan melihat suatu permasalahan dari dua sisi berbeda," ungkap Nadiem saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (4/7).

Menurutnya, konsep critical thinking harus ditanamkan di lingkungan pendidikan dan kebudayaan saat ini. Diharapkan dengan terasahnya kemampuan kritisi generasi muda, mereka bisa solutif dalam melihat permasalahan yang ada di masyarakat. Karena, mereka akan lebih skeptis dan tidak mudah menelan informasi secara utuh.

Baca Juga: Kemendikbud Ajak 8 Kementerian Majukan Kebudayaan

"Sebetulnya lebih penting cara berpikir kritis dibanding hapalan. Mereka jadi bisa melihat dua sisi, dari semua masalah. Karena akar permasalahan yang ada di masyarakat seperti perpecahan, persebaran informasi hoaks, itu karena kurang adanya kemampuan berpikir kritis. Sehingga hanya menelan bulat-bulat informasi yang ada tanpa melihat dua sisi opini permasalahan tersebut," kata Nadiem.

Selain itu, dia juga mengungkapkan pentingnya pendidikan karakter untuk muncul di kurikulum pendidikan formal. Meskipun nantinya metode pengetesan dinilai rumit, namun akan lebih baik bila pola pendidikan di sekolah tidak hanya berbasis pada nilai pelajaran saja.

 

3390