Home Milenial Minim Penonton Film Nasional, Gojek Dongkrak dengan GoPlay

Minim Penonton Film Nasional, Gojek Dongkrak dengan GoPlay

Jakarta, Gatra.com - Gojek resmi meluncurkan sebuah aplikasi video on demand bernama GoPlay. Diharapkan GoPlay bisa mengoptimalkan industri film di Indonesia serta menjadi wadah untuk para sineas lokal guna membuat karya film atau serial yang berkualitas.

"GoPlay memiliki komitmen untuk bekerja sama dengan para sineas-sineas lokal berbakat, talent-talent lokal berbakat atau showrunners berbakat serta untuk menciptakan karya-karya terbaik anak bangsa dan enggak cuma ingin menjadikan wadah atau rumah sebagai sarana untuk mendistribusikan film-film lokal Indonesia berkualitas," ucap Edy Sulistyo, selaku CEO GoPlay, dalam acara launching aplikasi GoPlay, di Kantor Pusat Gojek, Pasar Raya Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (26/9).

Aplikasi GoPlay muncul sebagai rasa prihatin terhadap kondisi perfilman Indonesia yang meski mengalami kenaikan kualitas film namun minim akses guna menonton film Indonesia tersebut dan mesti bersaing dengan film asing yang bermodal besar.

Edy memaparkan bahwa penonton film Indonesia lebih sedikit ketimbang film asing, menurut data yang disampaikan, tahun 2016 penonton film lokal 36 persen, sementara film asing 64 persen, lanjutnya di tahun 2017 penonton film lokal meningkat 37 persen sedangkan film asing 63 persen namun penonton film Indonesia mengalami penurunan satu persen di tahun 2018.

Edy menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh jumlah layar yang diberikan untuk film nasional minim, sehingga mereka harus bersaing dengan film asing yang notabene lebih diminati masyarakat Indonesia.

"Jumlah layar yang sangat minim ini sebenarnya menyebabkan film-film nasional kita mendapatkan limited screen time, karena dapat limited screen time itu, yang terjadi adalah para pecinta film nasional tidak dapat kesempatan buat nonton,” ucapnya.

Tak hanya itu, menurut Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Fadjar Utomo selain layar yang minim untuk film nasional, masalahnya juga ada di ketimpangan persebaran layar konvensional atau bioskop di tanah air.

Menurut data terakhir yang diperoleh Bekraf, ada sekitar 1.700 layar di Indonesia, namun itu hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa khususnya Jabodetabek.

"Saya kira platform GoPlay melewati batas geografis tadi, sehingga bisa dinikmati oleh semua orang," katanya.

Sementara itu, produser film ternama Indonesia, Mira Lesmana, berharap GoPlay bisa menjadi wadah untuk para sineas lokal berkarya dan melahirkan sineas-sineas baru.

Terlebih, Goplay menawarkan konten lokal yang berkualitas. Sineas terbaik Indonesia dapat bekerja sama dengan GoPlay menawarkan film dan serial dari berbagai genre.

"Jadi kita harap dengan GoPlay ini ada solusi film-film Indonesia jauh lebih mudah untuk bisa diakses dan lebih banyak penonton yang menikmati film Indonesia yang berkualitas hingga industri perfilman di Indonesia ini bisa terus berkembang dan terus berkembang lebih cepat," jelas CO-Founder Gojek, Kevin Aluwi.

 

Reporter: ARH

212