Seoul, Gatra.com - Won Korea Selatan mengalami penurunan tajam, pada Rabu (2/10) lalu, mengikuti tren ekonomi dunia yang semakin melemah.
Seperti dilansir Yonhap News, Rabu (2/10), won ditutup pada angka 1.206,00 terhadap dolar Amerika Serikat. Jauh lebih rendah, dari pada hari sebelumnya, yang ditutup pada 1.199 won atau lebih rendah 7,00 won.
Menurut seorang analis di KB Securities, Tae Yoon-sun hal itu disebabkan oleh turunnya saham-saham Korea Selatan, sebesar 2 persen. Sementara itu, penurunan saham itu sendiri terjadi karena berkurangnya minat para investor terhadap aset berisiko.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI), Korea Selatan telah kehilangan 40,51 poin, atau 1,95 persen, menjadi ditutup pada 2.031,91. Volume perdagangan moderat pada 406 juta saham senilai 3,8 triliun won (US $ 3,1 miliar), dengan jumlah yang kalah melebihi laba 650- 182.
Selain itu, turunnya saham juga disebabkan oleh melempemnya pasar saham AS, yang tercatat dalam Wall Street, Selasa (1/10) malam. Karena itu lah, kemudian Seoul memutuskan untuk membuka pasar saham lebih rendah pada sesi Rabu (2/10) sore.
Pun dengan indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) untuk zona euro, yang juga mencapai level terendahnya sejak Oktober 2012, pada penutupan saham sesi sore.
"PMI manufaktur yang mengecewakan dari AS dan zona euro menyalakan kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan mempengaruhi pasar saham lokal. Dengan lebih banyak data ekonomi utama dijadwalkan akan diumumkan Jumat, investor cenderung mengambil pendekatan konservatif," kata Tae
Namun berbanding terbalik dengan saham, harga obligasi justru ditutup lebih tinggi di hari yang sama. Imbal hasil pada obligasi Treasury tiga-tahun turun 2,0 basis poin menjadi 1,303 persen, dan pengembalian obligasi pemerintah lima-tahun turun 1,3 basis poin menjadi 1,368 persen.
