Home Hukum Karhutla Dominan karena Ulah Manusia

Karhutla Dominan karena Ulah Manusia

Jakarta, Gatra.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia mayoritas akibat ulah manusia, baik secara perseorangan maupun korporasi. Ini sesuai data yang dirilis oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rhuanda Agung Sugardiman, menjelaskan bahwa 90% karhutla yang marak terjadi di Indonesia disebabkan karena ulah manusia dan itu dilakukan secara sengaja.

"[sejumlah] 90% disengaja, 80% karena diperintah orang, 85% untuk perkebunan," katanya dalam acara Forum Group Discussion (FGD) yang dihelat Divisi Humas Polri bertajuk "Solusi Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla Berbasis Kolaborasi Antarlembaga Terkait" di sebuah hotel di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (8/10).

Lebih lanjut, ia memperkuat hal tersebut dengan data perusahaan yang disegel karena terindikasi menjadi penyebab terjadinya karhutla. Dalam data itu, ia menyebut ada 64 perusahaan yang disegel. Kemudian, terdapat 20 perusahan luar negeri yang berasal dari Singapura, Hongkong, dan Malaysia.

Sedangkan total luas lahan yang dikenakan hukuman seluas 14 ribu hektare dengan rincian: 47 unit kebun sawit, 13 unit hutan tanaman, 1 unit restorasi ekosistem, 3 unit hutan alam atau logging. "Jadi ini data terakhir sampai dengan tanggal 7 Oktober kemarin," ucapnya.

Sementara itu, Kasubdit III Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Bareskrim Polri, Kombes Pol Irsan, juga memaparkan data korporasi yang diduga terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan.

Dalam data yang ia sampaikan, ada 11 perusahan yang kini menjalani tahap penyidikan. Dengan luas lahan yang terbakar lebih 4 ribu hektare. Sedangkan yang menjalani tahap penyelidikan sebanyak 84 perusahaan. Saat ini, lanjut Irsan, sejumlah 84 perusahaan itu ada di tahap pengumpulan alat bukti.

"Apabila dirasa cukup dan dirasa di situ ada unsur pidana, maka akan kami tingkatkan ke penyidikan dengan lahan yang terbakar kurang lebih 3 ribu hektare," ungkapnya.

Di sisi lain, Manajer Perkebunan Sawit PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) berinisial AOH ditahan oleh Ditreskrimsus Polda Riau dikarenakan lalai dalam melakukan perawatan dan pengawasan ribuan hektare lahannya.

Perihal penangkapan Manajer PT SSS, itu dipertegas juga oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Asep Adi Saputra. "Untuk penanganan karhutla yang terkait dengan PT SSS, ditangani oleh Polda Riau dan hari ini dirilis resmi bahwa ada dua yang dipertanggungjawabkan secara pidana, pertama adalah direktur utamanya dan yang kedua, pejabat sementara manajer operasional," katanya dihadapan para awak media.

Dari hal tersebut, menjadi bukti bahwa karhutla memang tak lepas dari ulah manusia baik secara perseorangan maupun korporasi yang menurut data BNPB, kebakaran hutan yang terjadi mencapai 328 ribu hektare.

Reporter: ARH

172