Home Kebencanaan Badan Gambut: Potensi Karhutla Riau Lebih Dahsyat pada 2020

Badan Gambut: Potensi Karhutla Riau Lebih Dahsyat pada 2020

Pekanbaru, Gatra.com -- Deputi Perencanaan dan kerjasama Badan Restorasi Gambut (BRG), Budi Wardana, mengingatkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau pada  2020 lebih dahsyat ketimbang tahun 2019. Menurutnya hal tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca Riau 2020 lebih panas dibandingkan 2019. "Riau ini kan cuacanya unik, musim kemaraunya ada dipermulaan tahun dan di akhir tahun, nah itu mulai Februari nanti itu masuk tahap pertama musim kemarau. Jadi harus
diantisipasi untuk tahun depan," urainnya disela-sela acara diskusi di kota Pekanbaru, Rabu (6/11). 
 
Budi menambahkan, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan patroli di area yang punya rekam jejak terjadinya karhutla. BRG sendiri, jelas Budi bakal memusatkan wilayah semacam itu menjadi tempat retweeting. "Patroli ditingkatkan di wilayah-wilayah yang punya rekam jejak terjadinya karhutla. Pun begitu BRG bakal memperhatikan wilayah-wilayah yang masyarakatnya belum memperoleh kegiatan revitalisasi," tekannya. 
 
Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), luas lahan terbakar di Provinsi Riau mencapai 49.266 hektare. Peristiwa tersebut selain menjadi ancaman kesehatan masyarakat Riau, juga menimbulkan dampak terhadap ekonomi di Riau. Merujuk Pusat Studi Lingkungan Hidup Provinsi Riau, kerugiaan materil yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2019 ditaksir mencapai Rp50 triliun. Taksiran kerugian tersebut berasal dari terganggunya aktivitas perdagangan, jasa, kuliner, perkebunan, dan kerugian waktu delay dari aktivitas penerbangan. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan kerugian materil pada tahun 2015 sebesar Rp120 triliun. 
 
Adapun Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan pemetaan daerah rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau. Hasil pemetaan sementara di Riau ada 75 kecamatan 188 desa di Riau masuk daerah rawan Karthutla. 
 
Sementara itu Gubernur Riau, Syamsuar, sudah melakukan sejumlah langkah untuk meminimalkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Riau. Bekas Bupati Kabupaten Siak itu  diketahui sedang melakukan pengadaan alat berat untuk daerah-daerah terdampak karhutla. Nantinya, 75 Kecamatan yang rentan karhutla dibekali oleh satu unit alat berat seharga lebih kurang Rp2 miliar. Pengadaan ini dilakukan secara bertahap.
 
309