Home Kebencanaan BNPB Dukung PT Cetak Banyak Pakar Manajemen Kebencanaan

BNPB Dukung PT Cetak Banyak Pakar Manajemen Kebencanaan

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengatakan, banyaknya jumlah pakar atau ahli manajemen kebencanan (disaster management) dapat meminimalisir dampak kerugian akibat bencana.

Doni dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Kamis (5/12), lebih jauh menyampaikan, dampak yang mungkin bisa diminimalisir tersebut yakni kerugian materiil dan jumlah korban baik luka hingga meninggal.

Adapun saat ini, lanjut Doni, Indonesia menjadi negara terbesar nomor dua di dunia dalam hal jumlah korban bencana selama kurun waktu 20 tahun terakhir. Peringkat Indonesia itu setelah Haiti, negara di Kepulauan Karibia.

Doni menjelaskan, diperlukan banyak ahli atau pakar kebencanaan karena bencana merupakan ancaman nyata yang memerlukan manajemen penanggulangan (management disaster) untuk meminimalisir dampaknya.

"Peningkatan upaya pencegahan penting sekali. Kita dituntut lebih banyak orang yang peduli dengan kondisi aktual ekosistem bangsa kita," ujarnya.

Karena itu, Doni usai menjadi pembicara dalam seminar "Climate Change: Global Challenges, Issues, and Its Impacts Towards Sustainability" di Fakultas Kedokteran-Fakultas Kedokteran Gigi (FK-FKG) Kampus B Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta, menyampaikan, pihaknya mendukung penuh program Magister Management (MM) Disaster Management yang baru diluncurkan Usakti.

Adapun program studi di bawah Magister Management (MM) Sustainability, itu fokus pada peningkatan kapasitas dan kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menanggulangi bencana.

"Dan tentunya ini [program management disaster] akan ada hubungannya dengan tugas-tugas BNPB,” ujar mantan Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu.

Doni pun berharap jumlah mahasiswa yang mengambil jurusan tersebut terus meningkat setiap tahunnya agar program tersebut bisa diserap oleh seluruh provinsi, kabupaten atau kota.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Centre for Enterpreneurship, Change and Third Sector (CECT) Usakti, Maria R. Nindita Radyati, menambahkan, pengelolaan bencana dibutuhkan sejalan dengan perwujudan tindakan kolektif (collective action) atau gotong royong.

"Managing disaster ini harus dilakukan mulai dari sebelum disaster, saat disaster, dan setelah disaster," kata perempuan yang akrab disapa Nita ini.

Perempuan yang sempat menempuh studi di University of Technology Sydney, ini menyampaikan bahwa pihaknya akan menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari BNPB dan BPBD. Dan yang paling menarik, pihaknya juga akan menyisipkan program simulasi dengan bekerja sama dengan Australia. "Dan nanti sertifikatnya juga dari Australia," ujarnya.

95