Home Kebencanaan Tak Ada Kemarau Panjang 2020, BNPB: Tetap Cegah Karhutla

Tak Ada Kemarau Panjang 2020, BNPB: Tetap Cegah Karhutla

Jakarta, Gatra.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, bahwa pada tahun 2020 di Indonesia tidak akan terjadi musim kemarau yang panjang. Hal ini disebabkan karena tidak adanya perbedaan antara suhu muka air laut Samudera Hindia di sebelah timur Afrika dengan di barat daya Sumatra.

Walaupun kondisi musim di tahun mendatang akan lebih kondusif dan normal, tidak dipungkiri juga bencana seperti kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bisa terjadi jika tidak dilakukan preventif. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan, BNPB sudah memetakan masalah ini untuk bekerja sama dengan kementerian lembaga yang lain.

"Sekali lagi, perintah Presiden Jokowi adalah pencegahan arus. Artinya, semua pihak harus menyadari bahwa jangan lagi ada ruang-ruang yang bisa dilakukan untuk pembakaran, untuk terjadinya kebakaran hutan. Tetap mencegah karhutla, utamanya adalah di lahan gambut," ungkapnya di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12).

Menurutnya, lahan gambut merupakan fosil batubara muda. Jadi kalau dikeringkan berarti sama seperti bahan bakar. Begitu pula dengan kebakaran lahan gambut yang terjadi di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, Sumatra Selatan dan Jambi dampaknya luar biasa. Asap yang ditimbulkan sangat mengganggu kesehatan manusia dan aktivitas lain, serta berpotensi mempengaruhi negara tetangga.

"Kalau di lahan mineral berbeda. Misalnya di NTT, jumlah lahan yang terbakar itu 100.000 lebih, tetapi karena lahan mineral tidak ada asap yang cukup banyak ya tidak berpengaruh. Makanya, gambut ini harus kita kembalikan kodratnya. Harus basah, harus berair dan harus berawa di lahan-lahan yang belum menjadi lahan pertanian atau perkebunan," ujar Doni.

BNPB juga melakukan kerja sama dengan Kementerian PUPR maupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar gambut-gambut ini bisa kembali basah. Kemudian merestorasi gambut supaya fungsinya dapat pulih kembali.

"Kami sudah melakukan rapat dengan Kementerian Pertanian dan juga PUPR agar pola melakukan penanaman di sejumlah daerah ini perlu ada perubahan. Saya rasa harus punya opsi lain agar masyarakat tidak tergantung pada satu komoditi saja," imbuhnya.

106