Home Kesehatan Kendala Vaksinasi Nakes di Sumsel

Kendala Vaksinasi Nakes di Sumsel

Palembang, Gatra.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membeberkan beberapa kendala proses vaksinasi bagi tenaga kesehatan (nakes) di Bumi Sriwijaya. Setidaknya sejauh ini ada dua kendala yang terjadi.

“Kendala (vaksinasi bagi nakes) di lapangan itu karena nakes yang terkendala kesehatan. Kemudian, kendala lainnya adalah registrasi nakes di lapangan,” ujar Kepala Dinkes Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy di Palembang, Senin (22/2).

Berdasarkan catatan Dinkes provinsi setempat, lanjutnya, dari total 55 ribu Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yang didata untuk menerima vaksinasi tahap pertama hanya 70 persen nakes saja yang diberi vaksin.

“Sisanya (30 persen) itu tadi, terkendala beberapa permasalahan sehingga pemberian vaksinasi ditunda,” katanya.

Kendati begitu, sambungnya, pihaknya bakal membuat jadwal vaksinasi mundur dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya. Tentunya, upaya vaksinasi juga terus dilakukan guna mencapai kekebalan komunal.

Dikatakannya, untuk pemeriksaan kesehatan yang ketat membuat banyak nakes yang ditemui memiliki beberapa penyakit bawaan yang rawan jika terus dilakukan vaksinasi tersebut.

“Ya, kebanyakan dari mereka (nakes di Sumsel) yang tak lolos bermasalah karena mengidap hipertensi. Juga, sejumlah penyakit komorbit lainnya,” ujarnya.

Dinkes provinsi setempat pun akan mencoba meregistrasi secara manual untuk mengatasi kendala tersebut. Bukan itu saja, ada beberapa perubahan kriteria kelompok penerima vaksin. Mulai dari nakes menyusui dan lanjut usia (lansia) yang sudah dapat melakukan vaksin lewat perubahan aturan.

Karena itu, katanya, dari sasaran vaksin untuk SDMK sebanyak 55 ribu orang diperkirakan bertambah menjadi sebanyak 59 ribu orang. Adanya penambahan jumlah nakes itu memungkinkan penambahan waktu vaksin jadi lebih panjang.

“Kalau sebelumnya ditarget akhir Februari ini semua nakes telah divaksin, kemungkinan target akan mundur. Namun, kami masih memperioritaskan mereka yang melakukan pelayanan di sejumlah faskes (fasilitas kesehatan),” katanya.


 

215