Home Kesehatan Jubir Penangan COVID-19: Pasien Bergejala Ringan diisolasi di Tempat Isolasi Terpusat

Jubir Penangan COVID-19: Pasien Bergejala Ringan diisolasi di Tempat Isolasi Terpusat

Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyebutkan bahwa masyarakat yang mengalami gejala ringan covid-19 untuk diisolasi di tempat isolasi terpusat pemerintah.

Menurut Reisa, isolasi terpusat ini dapat meringankan beban dan kekhawatiran keluarga. Selain itu, dengan isolasi terpusat, perkembangan kondisi kesehatan kasus terkonfirmasi positif bisa terpantau.

Reisa berujar, dengan pemantauan, tindakan medis bisa cepat dilakukan jika gejala meningkat.

“Sehingga apabila bergerak menjadi gejala sedang atau berat, tindakan medis akan jauh lebih cepat dilakukan dan pasien dapat diselamatkan,”ucap Reisa dalam keterangan pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (27/08).

Reise menuturkan bahwa pemerintah sudah menyediakan puluhan ribu tempat tidur untuk isolasi terpusat di Pulau Jawa dan pulau Bali. Selain itu, terdapat pula 40 ribu tempat tidur lain di luar dua pulau tersebut.

Dari 40 ribu tempat tidur isolasi terpusat di luar Jawa dan Bali, Reisa menyebutkan bahwa terdapat tempat isolasi terpusat terapung yang merupakan kapal laut.

“Di antara berupa isolasi terapung yang merupakan kapal laut milik PT PELNI,” tutur Reisa.

Berdasarkan data yang dipaparkan, terdapat KM Tatamailau (kapasitas 448 pasien) di Pelabuhan Bitung, KM Sirimau (kapasitas 449 pasien) di Pelabuhan Sorong, KM. Umsini (kapasitas 785 pasien) di pelabuhan Makassar, KM Tidar (kapasitas 873 pasien) di Pelabuhan Jayapura, dan KM Bukit Raya (kapasitas 450 pasien) di Pelabuhan Belawan.


 

166