Home Kebencanaan Longsor Berdampak ke 42 Rumah di Cilacap, Sudah Diprediksi 18 Tahun Lalu

Longsor Berdampak ke 42 Rumah di Cilacap, Sudah Diprediksi 18 Tahun Lalu

Cilacap, Gatra.com – Bencana tanah bergerak di Dusun Cilulu, Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berdampak cukup besar. Sebanyak 42 rumah warga dilaporkan terkena longsor. Ternyata, gerakan tanah ini pernah terjadi dan pernah diprediksi akan kembali terjadi.

 

Camat Dayeuhluhur, Aji Pramono mengatakan kejadian pergerakan tanah di wilayah kecamatan Dayeuhluhur ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya pernah terjadi di tahun 2003.

 

Kajian geologi di wilayah tersebut memprediksi pergerakan tanah akan terjadi lagi 20 tahun kemudian. Ternyata, mendekati 20 tahun, tepatnya 18 tahun, gerakan tanah benar-benar terjadi dan merusak rumah warga.

 

“Dalam kajian geologi yang pernah dilakukan di wilayah tersebut, diprediksi pergerakan tanah akan terjadi lagi 20 tahun kemudian,” katanya, dalam keterangannya, Sabtu (6/11).

 

Sementara itu, dalam bencana tanah bergerak ini, sejumlah rumah warga mengalami rusak ringan hingga rusak berat. Rumah-rumah yang terdampak pergerakan tanah tersebut berada di RT 01 dan 03 RW XII.

 

Dari 42 rumah yang terdampak, 5 diantaranya rusak berat, 8 rusak sedang, dan 4 rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun warga mengungsi ke tempat yang lebih aman dengan menumpang di rumah kerabat.

 

Menurut Aji, warga di dusun Cilulu telah bertindak cepat dengan segera meninggalkan rumah mereka pada saat kejadian pergerakan tanah untuk mencari tempat yang lebih aman.

 

“Alhamdulillah, karena pergerakan tanah yang tidak langsung, warga masyarakat telah mengantisipasi dengan mengungsi ke tempat yang lebih aman sehingga tidak ada korban jiwa,” kata Aji saat mendamping Bupati Cilacap mengunjungi lokasi bencana.

 

Aji mengaku telah melakukan langkah-langkah penanganan. Di antaranya dengan membentuk posko. Warga juga diminta mengungsi ke lokasi aman lantaran gerakan tanah susulan masih berpotensi terjadi.

 

“Jika dibutuhkan oleh masyarakat yang saat ini mengungsi di rumah keluarga yang lebih aman, kami juga akan membentuk dapur umum supaya tidak membebani rumah yang dipakai untuk mengungsi,” tambahnya.

1310