Home Ekonomi Usaha Mebel Kembali Bergeliat, Perajin Aktif Tawarkan Produk

Usaha Mebel Kembali Bergeliat, Perajin Aktif Tawarkan Produk

Sukoharjo, Gatra.com - Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi pelaku usaha, tak terkecuali perajin mebel. Setelah persebaran virus melandai, usaha mebel pun kembali bergeliat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah, Arif Sambodo, saat ditemui di pameran yang digelar Komunitas Industri Mebel dan Kerajinan Soloraya (Kimkas) di Atrium The Park Mall Solo Baru, Grogol, menyebut, pada akhir 2020, hasil evaluasi mencatat, penjualan kerajinan furniture mengalami penurunan. Namun pada awal 2022, menurut informasi dari Kimkas permintaan domestik mengalami peningkatan penjualan.

"Menjelang akhir 2021 khusus untuk industri furniture mulai bergeliat," ujarnya, Rabu (29/6/2022).

Untuk itu ia meminta kepada para pelaku usaha menengah khususnya dibidang furniture untuk aktif menawarkan produk-produk hasil olahan mereka. Sebab kondisi ini menjadi moment para pelaku usaha untuk kembali menghidupkan usahanya.

Sehingga dia berharap kegiatan yang terselenggara kerjasama dengan Disperindag Jawa Tengah dapat meningkatkan promosi produk industri furniture dan kayu olahan di Jawa Tengah.

"Artinya apa, kemarin masyarakat menahan belanja nah kesempatan saat ini ketika covid sudah mulai turun kesempatan momentum kita untuk para pelaku usaha menengah khususnya furniture untuk segera menawarkan produk-produk mereka, karena saat ini masyarakat sudah mulai giat untuk belanja," terangnya. 

Selain domestik, pasar ekspor sendiri juga mengalami peningkatan. Meskipun belum berada di angka sempurna atau masih fluktuatif.

"Kalau dibandingkan dengan 2020 di 2022 ini sudah lebih baik," ucapnya.

Sementara itu Sekjen Kimkas Soloraya, Setiawati Nur Ariva, menyebut, pada pameran obral mebel ini diikuti oleh 20 perajin dari Soloraya dan berlangsung mulai 29 Juni hingga 4 Juli 2022. Sehingga ia berharap selain retail selama pameran, namun juga ada tawaran project setelah pameran selesai.

"Pameran ini kita target di Rp800 juta," katanya.

Dia mengaku pada pameran ini panitia penyelenggara lebih fokus pada lokal market. Hal ini lantaran kondisi ekonomi Indonesia juah lebih baik jika dibandingkan dengan tujuan negara ekspor.

"Lokal market sebenarnya bagus, daripada diisi oleh barang-barang impor, padahal kita sendiri punya industri," tandasnya. 

Christina selaku Public Relations The Park Mall Solo menambahkan, produk yang ditawarkan sangat beragam dan hampir seluruhnya diobral dengan diskon Up to 80%. Hal yang membedakan dari pameran-pameran sebelumnya adalah dimana selain pengunjung bisa membeli secara offline, pengunjung juga bisa melakukan transaksi secara online melalui IG Live dan Website resmi yang sudah disediakan oleh panitia.

"Kami berharap, strategi penjualan secara digital marketing ini menjadi salah satu konsep baru bagi masyarakat untuk bertransaksi secara online di era New Normal" pungkas Christina.

26