Home Ekonomi Rupiah Ambruk, Kemendag Optimistis Harga Pangan Tak Terpengaruh

Rupiah Ambruk, Kemendag Optimistis Harga Pangan Tak Terpengaruh

Jakarta, Gatra.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan harga pangan dalam negeri tidak akan terganggu oleh pelemahan nilai mata uang Rupiah yang beberapa hari mengalami penurunan. Adapun nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (US$) hari ini (11/10 ) dibuka melemah ke angka Rp15.333, dibandingkan nilai pada penutupan kemarin sebesar Rp15.319.

Mendag yakin, harga-harga pangan impor, utamanya seperti kedelai dan gandum tidak begitu terganggu di bulan mendatang. Sebab, kedua komoditas itu sudah melewati harga tertingginya pada bulan-bulan sebelumnya.

Baca Juga: Anomali Gejolak Harga Beras, Mendag Zulhas: Naik Sedikit Aja Masyarakat Miskin Terdampak

"Memang kita sudah melewati harga naik, misalnya gandum, kedelai, itu kan pesanan bulan Juli-Agustus datangnya sekarang, makanya harganya naik. Tapi yang pesanan sekarang itu harganya sudah turun, sudah panen raya. Saya kira harga akan stabil," ungkap Zulhas kepada wartawan usai menghadiri acara Launching Sail Tidore 2022 di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (11/10).

Meskipun diprediksi tetap stabil, pemerintah, kata Zulhas akan tetap memberikan subsidi harga untuk kedelai hingga akhir tahun ini sebesar Rp1.000 per kilogram. Sementara untuk stabilisasi harga beras, Zulhas menyebut pihaknya akan terus mendorong Bulog untuk melakukan operasi pasar. Kenaikan harga beras diakuinya memang terjadi pada beras jenis premium.

Baca Juga: Mendag Yakin Fashion Muslim Indonesia Bisa Berkembang dan Go International

"Kalau kedelai ada pun harga yang tinggi itu kita subsidi Rp1.000 per kilo. Untuk harga beras Bulog dijamin oleh pemerintah. Kecuali yang premium," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga optimistis kinerja Perdagangan RI akan tetap surplus hingga Desember 2022, meski kondisi Rupiah terpuruk. Seiring ancaman krisis pangan dan energi global serta memanasnya konflik geopolitik di Eropa menimbulkan banyak dinamika perekonomian.

"Kami optimis, sekali lagi kinerja perdagangan itu akan terus naik," ucap Jerry.

Baca Juga: Harga Global Anjlok, Mendag Ungkap Alasan Harga Kedelai Belum Turun

Ia memganggap jika surplus bulanan selama September hingga Desember 2022 sekitar US$2-3 miliar, maka Indonesia akan mencetak rekor terbaru surplus kinerja Perdagangan.

"Saya yakin ini akan melewati rekor yang tahun lalu," kata Jerry.

93