Jakarta, Gatra.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan sejak 16 Oktober 2019 hingga saat ini, tujuh provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah memiliki indeks kualitas udara yang baik. Meskipun, katanya, di beberapa daerah masih ada titik panas (hotspot).

 

"Di provinsi Riau, jarak pandag sudah sembilan kilometer, kualitas udara sedang, dan tidak ada hotspot. Begitupula di Kalimantan Tengah, kualitas udara baik, jarak pandang 10 kilometer dan tidak ada hotspot," jelasnya di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Pusat, Senin (21/10).

 

Lalu, untuk provinsi Kalimantan Barat, Raffles menyatakan hotspot tidak ada, jarak pandang 10 kilometer, dan kualitas udara dalam kategori baik. Hal serupa terjadi di Kalimantan Timur dengan kualitas udara baik, tidak ada hotspot dan jarak pandang 10 kilometer.

 

"Di Kalimantan Selatan, hanya terdeteksi dua hotspot, namun kualitas udaranya baik dan jarak pandang sembilan kilometer. Untuk Jambi, tidak ada hotspot, kualitas udara sedang, dan jarak pandang enam kilometer akibat sebelumnya pada 19 Oktober, terdapat sembilan hotspot namun sudah ditangani," jelas Raffles.

 

Terakhir, untuk provinsi Sumatera Selatan, Raffles menyatakan masih terdapat 11 hotspot sehingga jarak pandang masih 1,5 kilometer namun kualitas udara berada di kategori sedang. Ia menyatakan hal tersebut akan ditangani bersama dengan satgas provinsi, KLHK, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat setempat.