Depok, Gatra.com - Komandan Sekolah Staff dan Komando Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL), Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian mengatakan kejadian pelanggaran perbatasan laut yang sempat viral beberapa waktu lalu merupakan kejadian yang sering pula terjadi di mancanegara.
"Apa yang terjadi minggu lalu di Natuna antara kapal perang TNI-AL dan kapal Vietnam 'surveillance fishery resources' ini adalah merupakan suatu kejadian yang memang sering terjadi di banyak negara. Jadi bukan hanya terjadi di Indonesia saja," ujarnya pada Gatra.com sesudah mengisi Kuliah Umum Sosiologi Militer Universitas Indonesia (UI) bertajuk 'Militer dan Globalisasi di Era Revolusi Industri 4.0', di Depok, Jawa Barat, Senin (13/5).
Baca Juga: Soal Insiden Kapal Vietnam, Luhut Sebut Tengah Lakukan Investigasi
Octavian menerangkan pelanggaran perbatasan serupa juga pernah terjadi di negara-negara maju sekalipun. "Antara Inggris dan Prancis juga ada sama seperti itu. Perbatasan antara Amerika dengan Rusia antar kapal ikannya juga sama seperti itu," terangnya.
Namun, Octavian menjelaskan harus tetap mewaspadai tindakan tersebut dan menentukan dengan cermat jenis pelanggaran yang terjadi di perbatasan. Menurutnya jika memang hal tersebut karena provokasi dari pemerintah Vietnam harusnya masuk ke dalam ranah penegakan hukum.
"Hal yang kita harus waspadai adalah bagaimana sikapnya secara cermat. Kalau orang [melakukan] pelanggaran, kita memang harus menegakkan hukum, bukan penegakan kedaulatan. Kalau aparat negara, kapal perang itu konteksnya penegakan kedaulatan. Tapi kalau aparat pemerintah, kapal pemerintah, itu konteksnya adalah penegakan hukum," jelasnya.
Baca Juga: Indonesia Masih Punya PR soal Perbatasan Wilayah dengan Negara Tetangga
Sebelumnya tengah ramai diperbincangkan kasus kapal TNI-AL KRI Tjiptadi-381 yang sengaja ditabrak oleh kapal Vietnam di Laut Natuna Utara. Kejadian bermula saat KRI Tjiptadi-381 melakukan penegakan hukum terhadap kapal ikan Vietnam BD 979 yang sedang melakukan penangkapan ikan secara ilegal, Minggu (28/4).
Kapal tersebut dikawal oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam/Coast Guard Vietnam. Kapal Coast Guard Vietnam berusaha untuk menghalangi proses penegakan hukum dan kedaulatan yang dilakukan oleh KRI Tjiptadi-381 dengan menabrakkan diri ke badan kapal KRI Tjiptadi.
