Jambi, Gatra.com- Gubernur Jambi Al Haris optimistis ekonomi Jambi akan tumbuh di masa pandemi Covid-19. Mantan Anggota DPR RI Dapil Jambi Usman Ermulan menyarankan pemerintah berikan keringanan bagi warganya sebagai langkah antisipasi penerapan PPKM.
Optimistis ekonomi Jambi akan tumbuh itu disampaikan Al Haris usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 secara virtual dengan Presiden RI Bapak Joko Widodo di ruangan Kanjang Lako Bank Indonesia Perwakilan Jambi. Dijelaskan Al Haris, secara umum ekonomi Jambi tumbuh 5.39 persen di triwulan kedua. "Ini paling tinggi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Sedangkan untuk di Sumatera pertumbuhan ekonomi Jambi diatas rata rata," katanya.
Ia mengatakan perekonomian Jambi secara makro mengalami deflasi 0,16 persen. Dan terjadi penurunan harga dan daya beli yang mengalami penurunan terjadinya deflasi. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh pasokan barang yang banyak, sehingga daya beli masyarakat menurun dan harga juga terjadi penurunan. "Kedepannya kita yakin kondisi ini bisa stabil, dimana daya beli meningkat dan harga stabil serta stok barang ada, ujarnya.
Al Haris menjelaskan pertanian pada masa pandemi merupakan sektor andalan, dan Jambi merupakan daerah yang memiliki wilayah pertanian yang cukup luas. "Untuk pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian, Jambi mengalami peningkatan. Ini dilihat dari ekspor pertanian pada semester satu mengalami kenaikan 61.39 persen. Karet dan sawit harganya naik, ini merupakan komiditi paling banyak di Jambi. Insya Allah ini akan membantu kestabilan ekonomi kita di Jambi, katanya.
Presiden RI Joko Widodo pada Rakornas itu minta semua kepala daerah, tetap waspada pada Kuartal III-2021. "Daerah harus tetap hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi. Mengatur rem dan gas,ujar Jokowi.
Dijelaskan Jokowi, Covid-19 masih menghantui Bangsa Indonesia. Oleh sebab itu semua kepala daerah diminta untuk terus waspada dan meningkatkan pencegahan serta penanggulangan penyebaran Covid-19.
Jokowi meminta agar Rakornas TPID 2021 tersebut, tetap fokus menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang pokok. Kemudian, proaktif juga mendorong sektor ekonomi agar tumbuh makin produktif dan meningkatkan sektor pertanian.
Terpisah, mantan Anggota DPR RI Komisi Keuangan dan Perbankan tiga periode, Usman Ermulan meminta pemerintah perlu mengantisipasi penerapan PPKM Level 4 yang berlaku di daerah. Meski penerapan itu hanya sebentar.
Usman menyarankan pemerintah daerah memberikan keringanan, misalnya pajak bagi pelaku usaha. Kata dia, penerapan PPKM tentunya juga berdampak pada pendapatan sektor usaha karena tutup total.
Kata Usman, langkah ini sebagai konsekuensi diberlakukannya penerapan PPKM tersebut. "Bisa saja berupa pembebasan atas biaya-biaya atau meringankan kepada sektor usaha. Atau setidaknya pengurangan sekian persen Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan pajak/retribusi lainnya yang bersifat tetap. Kalau bisa (menyurati OJK) meminta keringanan cicilan bagi pelaku usaha," ujar Usman, yang juga mantan Bupati Tanjung Jabung Barat Jambi dua periode, Selasa (31/8/2021).
Di Jambi, penerapan itu dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi selama seminggu, berakhir pada Minggu kemarin. Demi menekan laju penyebaran Covid-19. Kini, Pemerintah Kota Jambi tidak memperpanjang penerapan tersebut. Dikatakan Usman, keringan diberikan agar pelaku usaha mampu bertahan. Sekaligus mengantisipasi ancaman PHK massal dan penambahan pengangguran di masa PPKM.
Optimistis ekonomi Jambi akan tumbuh itu disampaikan Al Haris usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 secara virtual dengan Presiden RI Bapak Joko Widodo di ruangan Kanjang Lako Bank Indonesia Perwakilan Jambi. Dijelaskan Al Haris, secara umum ekonomi Jambi tumbuh 5.39 persen di triwulan kedua. "Ini paling tinggi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Sedangkan untuk di Sumatera pertumbuhan ekonomi Jambi diatas rata rata," katanya.
Ia mengatakan perekonomian Jambi secara makro mengalami deflasi 0,16 persen. Dan terjadi penurunan harga dan daya beli yang mengalami penurunan terjadinya deflasi. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh pasokan barang yang banyak, sehingga daya beli masyarakat menurun dan harga juga terjadi penurunan. "Kedepannya kita yakin kondisi ini bisa stabil, dimana daya beli meningkat dan harga stabil serta stok barang ada, ujarnya.
Al Haris menjelaskan pertanian pada masa pandemi merupakan sektor andalan, dan Jambi merupakan daerah yang memiliki wilayah pertanian yang cukup luas. "Untuk pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian, Jambi mengalami peningkatan. Ini dilihat dari ekspor pertanian pada semester satu mengalami kenaikan 61.39 persen. Karet dan sawit harganya naik, ini merupakan komiditi paling banyak di Jambi. Insya Allah ini akan membantu kestabilan ekonomi kita di Jambi, katanya.
Presiden RI Joko Widodo pada Rakornas itu minta semua kepala daerah, tetap waspada pada Kuartal III-2021. "Daerah harus tetap hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi. Mengatur rem dan gas,ujar Jokowi.
Dijelaskan Jokowi, Covid-19 masih menghantui Bangsa Indonesia. Oleh sebab itu semua kepala daerah diminta untuk terus waspada dan meningkatkan pencegahan serta penanggulangan penyebaran Covid-19.
Jokowi meminta agar Rakornas TPID 2021 tersebut, tetap fokus menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang pokok. Kemudian, proaktif juga mendorong sektor ekonomi agar tumbuh makin produktif dan meningkatkan sektor pertanian.
Terpisah, mantan Anggota DPR RI Komisi Keuangan dan Perbankan tiga periode, Usman Ermulan meminta pemerintah perlu mengantisipasi penerapan PPKM Level 4 yang berlaku di daerah. Meski penerapan itu hanya sebentar.
Usman menyarankan pemerintah daerah memberikan keringanan, misalnya pajak bagi pelaku usaha. Kata dia, penerapan PPKM tentunya juga berdampak pada pendapatan sektor usaha karena tutup total.
Kata Usman, langkah ini sebagai konsekuensi diberlakukannya penerapan PPKM tersebut. "Bisa saja berupa pembebasan atas biaya-biaya atau meringankan kepada sektor usaha. Atau setidaknya pengurangan sekian persen Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan pajak/retribusi lainnya yang bersifat tetap. Kalau bisa (menyurati OJK) meminta keringanan cicilan bagi pelaku usaha," ujar Usman, yang juga mantan Bupati Tanjung Jabung Barat Jambi dua periode, Selasa (31/8/2021).
Di Jambi, penerapan itu dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi selama seminggu, berakhir pada Minggu kemarin. Demi menekan laju penyebaran Covid-19. Kini, Pemerintah Kota Jambi tidak memperpanjang penerapan tersebut. Dikatakan Usman, keringan diberikan agar pelaku usaha mampu bertahan. Sekaligus mengantisipasi ancaman PHK massal dan penambahan pengangguran di masa PPKM.
