Home Ekonomi Pelaku UMKM Sibolga Keluhkan Masalah Permodalan pada Anggota DPR RI

Pelaku UMKM Sibolga Keluhkan Masalah Permodalan pada Anggota DPR RI

Sibolga, Gatra.com - Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Sibolga mengeluhkan masalah permodalan pada Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi PDIP, Sihar Sitorus. Keluhan ini diutarakan para pelaku UMKM Sibolga dalam sebuah diskusi publik yang digelar DPC PDIP Kota Sibolga bersama Sihar Sitorus Center (SSC) pada Selasa (10/5).

Mereka berharap Sihar bisa membantu membukakan akses bantuan permodalan bagi pembukaan dan peningkatan UMKM di Sibolga. Lurah Pasar Belakang serta tokoh adat setempat juga menyampaikan hal serupa dalam sambutannya.

Menanggapi keluhan ini, Sihar memberikan solusi kepada para pelaku UMKM agar memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digelontorkan pemerintah. Program ini menyediakan pinjaman hingga Rp100 juta bagi pelaku UMKM.

"Syaratnya cukup mudah, salah satunya usaha yang kita miliki minimal enam bulan harus terdaftar di platfrom e-commerce dan dilihat prospeknya berkelanjutan atau seperti apa nilai ekonominya," kata Sihar menjelaskan.

Ia juga menyarankan kepada para pelaku UMKM untuk membuat proposal dan menyampaikannya ke instansi pemerintah terkait. Bila perlu, membuat tembusan kepadanya agar dapat dibantu dalam proses pengajuan bantuan itu ke instansi terkait.

"Soalnya, kita tidak memiliki anggaran untuk diberikan langsung kepada pelaku usaha. Karena yang menjadi bos (pengelola anggaran) itu kan eksekutif, sedangkan kita (anggota DPR RI) hanya menggodok aturan atau Undang-undangnya bagaimana supaya eksekutif bisa membantu perekonomian masyarakat khususnya pelaku UMKM," jelasnya. 

Selain memberikan solusi permodalan, Sihar juga mendorong anak-anak muda Sibolga untuk tumbuh menjadi entrepreneur atau pengusaha baru. Kunci utamanya bukan sebatas modal, melainkan tekad dan nekad serta kepercayaan dan komitmen.

"Kalau kita sudah memiliki tekad dan nekad, walaupun itu dipandang bodoh, orang lain (pemodal) pasti akan datang kepada kita," ucapnya.

Sihar mengakui bahwa permodalan sampai saat ini masih menjadi kendala utama bagi pelaku UMKM. Tidak hanya di Indonesia, melainkan juga dunia.

"Sehingga diperlukan solusi yang tepat, salah satunya dengan menggunakan instrumen pemerintah pusat melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN)," ujarnya. 

Ia menyebut, sebagai anggota DPR RI, dirinya senantiasa akan berupaya menemukan solusi dari setiap masalah yang dihadapi masyarakat untuk mendukung kebangkitan ekonomi, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Maka itu, kendala permodalan yang dihadapi pelaku UMKM perlu diurai dan dipresentasikan, di antaranya melalui pendekatan persuasif untuk menyakinkan pihak pemberi modal.

"Seperti bagaimana kita sering mendengar keluhan, bahwa persyaratan pinjaman yang diajukan masyarakat, panjang, dan bahkan menyulitkan. Ini lah yang harus kita urai dan presentasikan. Tidak bisa saya jawab secara gamblang, intinya harus melalui cara persuasif, sehingga pihak pemberi modal yakin dan mau menyalurkan pinjaman," Sihar menjelaskan.

"Jadi, hal seperti ini lah salah satu yang akan menjadi perhatian kita. Karena di sisi lain, kita juga pahami perbankan itu punya kepentingan, bagaimana proses bayar utang dari para debitur dilakukan tepat waktu selama periode masa pinjaman," tutupnya.

160