Home Ekonomi Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Tidak akan Setop Ekspor Sawit ke Eropa

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Tidak akan Setop Ekspor Sawit ke Eropa

Jakarta, Gatra.com - Indonesia tegas tidak akan menyetop ekspor produk minyak sawit ke Eropa. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia yang juga merupakan Menteri Perladangan dan Komoditas, Fadillah Yusof di Jakarta, Kamis (9/2).

Sebelumnya kabar boikot ekspor sawit ke Eropa datang dari pihak Malaysia. Ancaman penyetopan ekspor sawit Malyasia itu sebagai respons terhadap sikap Uni Eropa yang mengesahkan Undang-Undang Produk Bebas Deforestasi pada 6 Desember 2022 lalu.

"Tidak ada boikot-boikotan. Kami tidak perlu merespons apa yang tidak ada. Jadi ya biasa saja, kami melakukan sosialisasi, komunikasi, dan dialog. Kita sebagai negara yang melakukan ekspor-impor, itu (setop ekspor) bukan pilihan," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (9/2).

Baca Juga: Ekspor Minyak Sawit Masih Belum Pulih

Airlangga menyadari dampak buruk dari Undang-undang Produk Bebas Deforestasi yang diterbitkan Uni Eropa tersebut tidak hanya akan dirasakan oleh komoditas kelapa sawit, tetapi juga komoditas perkebunan lainnya. Kendati, jalan tengah melalui audiensi dengan Uni Eropa menjadi pilihan Indonesia untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Tentunya bagi Indonesia dan Malaysia penting untuk menjelaskan bahwa ada kita dengan sustainable (standar sertifikasi). SDG itu bagian program pemerintah dan punya komitmen terhadap itu," ungkap Airlangga.

Baca Juga: Minyak Nabati dari Sawit Tak Terkalahkan

Pertemuan bilateral hari ini juga membahas strategi untuk memperluas pengakuan standar sertifikasi keberlanjutan sawit Indonesia dan Malaysia di kancah global. Diketahui, Indonesia memiliki Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Malaysia mempunyai Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO). Sementara di tingkat global ada sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), yang bermarkas di Swiss. Hanya saja, sejumlah negara di Eropa belum memberikan pengakuan terhadap standar ISPO dan MSPO.

"RSPO, ISPO, dan MSPO, kesamaan standar menjadi sangat penting dengan komoditas hutan lainnya," tutur Airlangga.

130